Beda Pendapat dengan Surya Paloh, Harry Tanoe Pilih Keluar
JAKARTA - Mantan Ketua Dewan Pakar Partai NasDem, Harry Tanoesudibyo membeberkan alasan dirinya mundur dari Partai NasDem. Menurutnya, secara organisasi dirinya sudah tidak sepaham lagi dengan Ketua Majelis Nasional Partai Nasdem, Surya Paloh. Ketidakcocokan yang ia maksud terkait rencana perombakan pengurus partai yang dinyatakan lolos sebagai peserta pemilu 2014 itu. \"Selama ini kader Partai NasDem banyak kalangan muda, 70 persen pengurus juga kader muda dan saya ingin terus seperti itu. Namun Pak Surya ingin ada perubahan dan beliau ingin jadi ketua umum,\" kata Harry dalam jumpa pers di HT Foundation Jalan Diponegoro Nomor 29, Jakarta Pusat, Senin (21/1). Harry mengatakan, salah satu alasan dia terjun ke dalam dunia politik untuk membuka jalan bagi kaum muda dalam membuat perubahan. Karena itu ia menolak perombakan pengurus Partai NasDem yang banyak diisi oleh kaum muda. Ia menambahkan, keberhasilan NasDem sebagai satu-satunya partai pendatang baru di pemilu 2014 juga tidak lepas dari peran para pengurus saat ini. Para pengurus yang kebanyakan dari golongan muda dinilai telah bekerja sangat baik dalam membangun infrastruktur partai NasDem. \"NasDem dalam proses verifikasi (peserta pemilu) adalah yang paling tertib sehingga menjadi yang pertama lolos, itu karena pengurusnya muda,\" ujar pemilik perusahaan media MNC Group itu. Harry tidak menampik adanya konflik internal di dalam tubuh Partai Nasdem. Menurutnya, sebuah kesalahan besar jika ada manuver politik di dalam internal partai. \"Kalau partai sudah berpolitik di dalam sudah tidak benar, buat saya kita harus berpolitik diluar,\" tegasnya. Lebih lanjut, Harry mengaku tetap menjaga hubungan baiknya dengan Surya Paloh meski saling berbeda pendapat. Menurutnya, perbedaan pendapat mengenai partai bukan alasan untuk memutus tali silaturahmi dengan Paloh. \"Kami tidak ada konflik tadi juga masih sempat ngobrol-ngobrol panjang. Tapi pandangan mengenai organisasi kami berbeda, itu saja,\" ungkap Harry. (dil/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: