Komunikasi Baik Cegah Kekerasan

Komunikasi Baik Cegah Kekerasan

 \"\"

CURUP, BE- Bupati Rejang Lebong DR (HC) H A Hijazi SH MSi mengatakan tingginya angka kekerasan perempuan dan anak karena kurangnya komunikasi terutama di dalam keluarga. \"Apabila komunikasi baik dengan keluarga maupun orang lain, maka bisa mengurangi terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, pun ada menurut bupati bila komunikasi lancar maka bisa segera diatasi dan tidak berlarut-larut,\" ujarnya.

Untuk mengantisipasi terjadi kekerasan khususnya kepada perempuan dan anak di Kabupaten Rejang Lebong, seluruh lapisan masyarakat Rejang Lebong harus menjaga keluarga masing-masing. \"Terkait dengan langkah yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, menurut bupati sejumlah langkah akan dilakukan pemerintah Kabupaten Rejang Lebong,\" katanya.

Salah satunya yaitu dengan memberikan pembinaan kepada seluruh elemen masyarakat terkait dengan kasus kekerasan dan dampak yang bisa terjadi baik bagi pelaku maupun korbannya.

\"Kita akan terus melakukan pembinaan termasuk kepada PNS, untuk mencegah terjadinya kekerasan ini,\" tegas bupati.

Disisi lain, bupati juga mengungkapkan bahwa kasus kekerasan yang meningkat ini bukan hanya terjadi di Rejang Lebong namun juga sudah menjadi kasus nasional. Namun menurut bupati Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong telah berkomitmen untuk mengantisipasi terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Rejang Lebong.

Bahkan menurut bupati, untuk memecahkan masalah yang ada di Rejang Lebong termasuk kekerasan terhadap perempuan dan anak ini.

Bupati mengaku mulai tahun 2017 ini, ia bersama Wakil Bupati Rejang Lebong akan sering terjun ke lapangan untuk melihat langsung masalah yang terjadi dilapangan. \"Mulai tahun 2017 ini saya dengan pak Iqbal tidak akan banyak di kantor, namun akan sering ke lapangan untuk melihat langsung kejadian yang ada di Rejang Lebong,\" paparnya.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2016 kemarin mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015, sebanyak 94 kasus, kemudian pada tahun 2016 menjadi 143 kasus.

Untuk usia antara 0 hingga 18 tahun jumlah kasusnya sebanyak 50 kasus, kemudian untuk usia antara 19 hingga 25 tahun sebanyak 12 kasus. Kemudian untuk usia 26 hingga lansia ada sebanyak 81 kasus.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: