Empat Nelayan Nyaris Tewas Karam Diterjang Badai

Empat Nelayan Nyaris Tewas Karam Diterjang Badai

 BENGKULU, BE - Empat orang nelayan asal Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), hampir tewas tenggelam di Pantai Panjang Kota Bengkulu tepatnya di depan kampung Nelayan Kelurahan Berkas, Kamis (5/1) siang.

Pasalnya perahu fiber yang digunakan empat nelayan tersebut mati mesin kemudian karam, setelah dihantam ombak dan kondisi cuaca saat itu sangat ekstrem yang tinggina mencapai 4 meter.

Empat nelayan bernama Taufik (28), Hen (40), Unjui (60), dan Dedek (35), semuanya warga Sungai Hitam Desa Pekik Nyaring tersebut, berangkat ke laut dari Sungai Hitam sekitar pukul 06.00 WIB menggunakan perahu berjenis fiber.

Selang beberapa jam, tepatnya pada pukul 10.00 WIB keadaan angin berubah sangat kencang yang mengakibatkan ombak mulai mencapai 4 meter dan posisi keempat nelayan tersebut berada di tengah laut.

Akibat hantaman ombak yang sangat tinggi dan kencang itu, mesin perahu yang digunakan keempat nelayan tersebut mengalami kerusakan dan mati.

Dijelaskan Kirai (65), ayah Taufik, anaknya bersama tiga nelayan lainnya bermaksud pergi melaut untuk mencari ikan dan mengangkat jaring. Setelah selesai mencari ikan dan menarik jaring, saat akan pulang, angin berubah begitu cepat, kemudian badai menerpa. Ombak kemudian bergulung mencapai 4 meter menghantam mesin perahu. Setelah mesin mati, perahu yang ditumpangi 4 nelayan itu terombang-ambing di tengah laut, kemudian tenggelam.

\"Sebelumnya sudah kita larang untuk melaut, tetapi karena kebutuhan ekonomi maka mereka tetap memaksa untuk melaut. Kita tidak menyangka sama sekali perubahan cuaca begitu cepat,\" terang Kirai kemarin (5/1).

Ia mengatakan, bisa mengetahui kalau mesin kapal yang digunakan anaknya bersama nelayan lainnya mati dikarenakan ada salah seorang pemilik warung di sekitar Berkas melihat mereka melambaikan tangan dan mengangkat baju yang menandakan mereka dalam bahaya.

\"Kita tahu dari warga kalu ada perahu nelayan di tengah laut, setelah kita lihat ternyata itu perahu anak saya. Saya kemudian langsung meminta bantuan warga dan nelayan lainnya,\" tuturnya. Sebagian nelayan langsung menelpon Basarnas dan Polsek Teluk Segara.

Kirai mengakui, sebelumnya baik dari Basarnas maupun pihak Polsek telah mengimbau kepada seluruh nelayan untuk tidak melaut dahulu karena kondisi ombak dan angin yang sangat ekstrem dan membahayakan, tetapi karena faktor ekonomi dan untuk mencari uang, maka melaut menjadi pilihan ke empat nelayan tersebut.

\"Namanya juga mencari sesuap nasi, jadi apapun dilakukan terlebih lagi sudah hampir 5 hari kita tidak melaut jadi masalah ekonomi sangat mendasar,\" kata Kirai.

Berdasarkan pantauan BE, empat nelayan tersebut berhasil diselamatkan oleh perahu pariwisata milik Edi Tiga Putra dan dibantu salah satu perahu milik nelayan Kelurahan Berkas. Setelah berselang sekitar 2 jam, akhirnya keempat nelayan bersama perahu fibernya berhasil diselamatkan.

Saat ditemui, Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta SIk melalui Kapolsek Teluk Segara Kompol Jauhari mengatakan, empat nelayan tersebut berhasil diselamatkan dan berhasil dibawa ke pinggir laut.

\"Kita setelah mendapatkan laporan dari warga, kita langsung turun ke TKP agar langkah-langkah cepat bisa segera kita lakukan,\" ungkapnya.

Ia menyebutkan, saat ini kempat nelayan tersebut dalam kondisi yang baik-baik saja, tidak ada cidera. Kemudian barang yang mereka milikipun tidak ada yang hilang.

\"Untuk nelayan kita tawarkan untuk dirawat di rumah sakit Bhayangkara, tetapi semuanya dalam kondisi sehat dan tidak ada yang cidera berat,\" kata Kapolsek.

Kapolsek mengimbau, kepada seluruh nelayan untuk tidak dulu melaut seperti instruksi BPBD, Basarnas dan BMKG karena saat ini cuaca ekstrem yang disertai badai yang selalu terjadi, sehingga sangat membahayakan jika tidak menghindahkan atau mempedulikan himbauan tersebut dan berdampak dengan nyawa.

\"Kita sudah larang nelayan untuk melaut sejak beberapa hari yang lalu, tetapi masih ada saja nelayan yang nekad, kita tahu kebutahan ekonomi sangat penting, tetapi sayangilah nyawa kita karena nyawa lebih penting dari segalahnya,\" tutup Kapolsek.(529)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: