Abrasi Ancam Puluhan Rumah
AIR BESI, BE- Abrasi pantai kian menjadi momok yang sangat mengkhwatirkan bagi warga Desa Kota Agung Kecamatan Air Besi, Kabupaten Bengkulu Utara.
Bagaimana tidak? ombak laut di kawasan tersebut terus mengikis daratan di sepanjang pantai. Bahkan sudah ratusan pohon kelapa roboh akibat kikisan ombat. Tak hanya itu, salah satu bagian belakang rumah milik warga Desa Kota Agung, Iskandar hampir saja terjun ke lautan lepas.
Iskandar mengatakan, jarak rumah dari tepi pantai saat ini yang tersisa kurang dari 5 meter. Bahkan WC miliknya sudah berada persis di pinggir jurang yang dibawahkan lautan lepas. Padahal sebelumnya jarang rumahnya dari bibir pantai lebih dari 60 meter. Ia pun juga mengakui ombak semakin hari kian mengganas.
‘’WC itu cuma tinggal terjunnya saja lagi. Bahkan saya sudah takut menggunakannya,’’ ujarnya saat ditemui Bengkulu Ekspress (BE) di rumahnya, kemarin (26/12).
Ia menceritakan, keganasan itu ombak terjadi sejak tahun 2014 lalu. Saat itu, jarak antara rumahnya dengan bibir pantai lebih dari 60 meter, dan ditanami pohon kelapa lebih dari 20 batang. Namun saat ini, lanjutnya, semua pohon kelapa sudah terjun ke laut, bahkan dalam tahun 2016 ini sudah ada 14 pohon kelapa terjun ke laut.
‘’Paling parah 2 tahun ini. Semua tanah dan pohon kepala habis dibawa ombak. Bentar lagi WC yang terjun ke laut,’’ ungkapnya yang sudah tinggal di Desa Kota Agung sejak 14 tahun lalu.
Warga lainnya, Hardianto menyampaikan hal senada. Jika hal ini dibiarkan, maka kerusakan akan semakin bertambah parah. Untuk itu, ia berharap pemerintah, baik dari desa, Kabupaten Bengkulu Utara dan Provinsi Bengkulu dapat memperhatikan kekhawatiran warga dengan membuat pelapis tebing serta pemecah ombak untuk mengatisipasi bencana lebih lanjut dialami masyarakat. Apalagi ombak juga telah dekat dengan jalan nasional lintas barat Sumatera.
‘’Kalau dihitung-hitung, di rumah sekitar sini saja sudah lebih dari 100 pohon kelapa yang sudah terjun ke laut. Dan puluhan rumah juga akan ikut nyusul kalau tidak ada upaya dari pemerintah,’’ terangnya.
Warga Lainnya, Ujang Elmidi menyebutkan, warga sekitar bibir pantai sangat mengkhawatirkan bencana lebih lanjut. Namun ia dan warga lainnnya tetap bertahan lantaran tidak ada tempat lain untuk pindah.
Ia juga berharap pemerintah dapat segera melakukan antisipasi.
‘’Kalau dibilang pusing, ya pusing lah. Tapi mau diapakan lagi. Ketika bangun tidur saja, belum cuci muka, lihat ke belakang rumah dulu, bagaimana keadaannya,’’ tuturnya.
Terpisah, Kades Kota Agung Doni Iswandi juga membenarkan keadaan yang dialami warganya. Bahkan rumah di sepanjang pantai dalam kondisi sangat mengkhawatirkan.
Ia pun juga mengakui sudah mengajak pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten BU meninjau langsung ke lokasi yang sangat rawan agar dapat segera diperbaiki.
‘’Untuk perbaiki ini kan butuh dana besar. Jadi, tidak sanggup dana daerah yang menanganinya. Sehingga perlu bantuan dari Provinsi Bengkulu dan pemerintah pusat. Saya juga berharap dapat ditangani agar tidak menimbulkan musibah bagi warga. Apalagi ada satu masjid juga dalam keadaan sangat rawan terkena abrasi pantai ini,’’ pungkasnya.(816)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: