Plt Gubernur Minta UN Jujur

Plt Gubernur  Minta UN Jujur

BENGKULU, BE - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah meminta pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMA/MA dan SMK yang dimulai hari ini, berlangsung dengan jujur. Hal ini penting untuk membentuk karakter yang baik dan betul-betul mengukur kemampuan anak didik. \"Kami imbau kepala daerah meminta kepala dinas dan kepala sekolah agar mewujudkan pelaksanaan UN dengan jujur. Mudah-mudahan hasil bagus dibandingkan dengan tahun sebelumnya,\" kata Junaidi.Menurut dia hasil UN SMA/MA tahun ini diperkirakan meningkat karena telah dilaksanakan program pra UN, dan pembekalan-pembekalan sebagai upaya mengatasi masalah-masalah yang dihadapi siswa. Sehingga siswa semakin siap dan hasil raih lebih baik. \"Saya juga mengingatkan kepada siswa jangan mau menerima kunci jawaban dan menyontek karena tindakan demikian menyesatkan,\" katanya.Sebab, soal ujian UN itu, ada empat tipe (A.B.C.D) kunci yang mana diperoleh?, kalau menyontek dengan ke kiri atau kanan tipe soalnya berbeda tentu akan membuat salah dan apalagi tempat duduk dalam kelas diacak-acak. Justru itu, tambahnya, para pelajar harus percaya diri dengan kemampuan yang telah dipersiapkan menjelang pelaksanaan UN dan jangan terpengaruh dengan kunci jawaban kalau ada beredar.Pendistribusian soal UN untuk tingkat SMA/MA pada Jumat sudah dilaksanakan ke kabupaten dan kota sampai menuju ke Polres. Sedangkan pada Sabtu dilanjutkan ke tingkat Polsek-Polsek dan pada Senin pagi baru diantarkan ke sekolah-sekolah dengan dikawal polisi berpakaian preman.

Disisilain, panitia Ujian Nasional di Provinsi Bengkulu menyiapkan pengawas independen sebanyak 210 orang, pada pelaksanaan ujian nasional 2012 bagi siswa SMA/MA/SMK di daerah itu. \"Pengawas independen sebanyak itu semuanya dosen dari perguruan tinggi,\" kata Koordinator Pengawas Independen Ujian Nasional (UN) SMA/MA/SMK Bengkulu, Hutapia Wazir.Ia mengatakan para pengawas independen itu nantinya akan mengawasi pelaksanaan Ujian Nasional bagi siswa SMA/MA/SMK di Kabupaten/Kota dimulai pada 16-19 April 2012. Pengawas independen yang merupakan dosen di perguruan tinggi tersebut harus memenuhi kriteria antara lain jujur, mempunyai integritas dan motivasi tinggi.\"Mereka direkrut dari semua fakultas dan dibagi secara profesional dan telah dipilih pada awal April 2012 wajib mengikuti pembekalan sebelum melakukan tugas mereka,\" katanya.Seperti diketahui peserta UN 2012 tercatat sebanyak 20.763 siswa SMA/MA/SMK mereka telah mengikuti UAS dimulai pada 26 Maret 2012 selama empat hari bagi siswa SMA/MA dan lima hari bagi siswa SMK.

Pejabat Dilarang Masuk Sementara itu, pejabat maupun kepala daerah dilarang memasuki ruang kelas saat meninjau pelaksanaan ujian nasional (UN). Ruang kelas yang digunakan untuk menggelar harus \"steril\" dari para pejabat maupun kepala sekolah yang melakukan inspeksi mendadak (sidak). Polisi juga akan ditempatkan di tiap-tiap sekolah untuk mengantisipasi gangguan keamanan. Hal tersebut ditegaskan Kadispendik Provinsi Bengkulu, Drs Yasarlin MPd. Larangan memasuki ruangan untuk melihat bagaimana pelaksanaan UN berlangsung merupakan aturan yang dituangkan dalam Prosedur Operasi Standar (POS) yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).\"Dikhawatirkan apabila hal tersebut dibiarkan saja, akan mengganggu konsentrasi peserta UN. Dan tindakan ini sangat merugikan siswa,\" tegasnya. Selain itu, setiap ruangan hanya boleh diisi untuk 20 peserta ujian dan diawasi oleh dua pengawas. Lanjutnya, tak hanya tim indipendent dari Perguruan Tinggi yang akan melakukan pengawasan UN, namun tim Inspektorat Kementrian Pendidikan Nasional juga melakukan pengawasannya.

\"Silahkan terima tamu siapa pun itu, tapi hanya batas ruang tamu kepala sekolah saja,\" tegasnya. Pihak kepolisian dan panitia tak segan-segan akan menegur siapa saja yang coba mengganggu pelaksanaan UN. Dalam pelaksanaan UN tahun ini, standar pengamanan yang akan dilakukan oleh pihaknya lebih ketat dari tahun sebelumnya. Pihaknya menempatkan dua personel di masing-masing sekolah untuk mengamankan jalannya UN dan menjaga kerahasiaan soal-soal ujian. Prosedur tetap (Protap) pengamanan UN yang diterapkan setiap tahunnya secara berjenjang hingga ke tingkat kepolisian sektor (Polsek) telah diinstruksikan untuk mengamankan soal-soal yang sudah masuk ke kabupaten/ kota. Selanjutnya, seluruh personel yang ditempatkan terus melakukan pengawalan terhadap pelaksanaan ujian hingga selesai.

Jawaban Palsu Sementara itu, Yasarlin juga mengingatkan kepada para peserta UN dan orangtua siswa diminta mewaspadai pihak-pihak yang mencoba menawarkan jawaban soal UN dengan imbalan sejumlah uang. Besar kemungkinan jawaban-jawaban UN tersebut palsu karena dibuat berdasarkan soal-soal tahun sebelumnya.\"Sangat kecil kemungkinan terjadi kebocoran soal pada pelaksanaan UN kali ini. Tapi lebih baik kita tetap waspada,\" jelasnya. Mengingat, semua tahapan mulai pencetakan naskah hingga pendistribusian ke tempat ujian langsung dijaga ketat aparat keamanan. \"Jika ada isu jual-beli soal, itu bisa saja soal tahun lalu yang dianggap soal UN tahun ini. Saya minta peserta ataupun orangtua siswa jangan tertipu,\" pintanya. Disisi lain, selain melarang pengawas dan peserta ujian membawa barang elektronik (HP dan kalkulator), pejabat dan petugas kepolisian yang memantau juga tidak diperbolehkan memasuki ruang/kelas saat UN berlangsung.\"Ini kami lakukan untuk menghindari terjadinya kecurangan dan menjaga kemurnian nilai UN siswa. Peserta ujian maupun pengawas tidak boleh membawa alat komunikasi apa pun ketika memasuki ruangan ujian. (100/128)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: