Dibentuk Dua Tim Khusus Atasi Banjir Jakarta

Dibentuk Dua Tim Khusus Atasi Banjir Jakarta

JAKARTA – Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak awal telah membentuk dua tim khusus dalam penanganan darurat banjir di DKI Jakarta. Instansi ini juga melakukan koordinasi dengan kementerian lain seperti Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dalam pemberian bantuan. Sejauh ini penanganan korban banjir juga melibatkan sejumlah kementerian seperti Kemenko Bidang Kesehteraan Rakyat, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kemen ESDM, Kemenakertrans, TNI/Polri, PMI, ormas, yayasan, dan sebagainya.

Kepala BNPB Syamsul Ma’arif menyatakan, pembentukan dua tim dalam penanganan darurat banjir di DKI dan sekitarnya di antaranya Tim Sungai, yang bertugas mengatasi kendala serta dinamika sungai. Berikutnya, Tim Kedua adalah tim yang mengatasi pengungsian yang diketuai Pusat Deputi Tanggap Darurat. ”Kedua tim tersebut dipimpin oleh BNPB,” ujarnya di Kantor Kemen PU, Jakarta, Jumat (18/1). Syamsul menerangkan, untuk sementara jumlah pengungsi sekitar 18 ribu jiwa yang terdaftar atau 97.600 KK. Sementara daerah rendaman banjir berada di 910 RT, 337 RW di 31 Kecamatan, dengan 11 korban jiwa. Menurut perhitungan dari jumlah pengungsi dibutuhkan 20 unit dapur umum dan sudah diatasi antara lain dari ESDM, PMI, Kemensos, BNPB, dan Pemprov DKI. ”Kita akan mengalami hujan lebat hingga Minggu (20/1) depan. Kemungkinan pengungsi bisa bertambah dan kami sudah mengantisipasi hal itu,\" jelasnya. Sementara bantuan yang diberikan Kemen PU melalui Ditjen Cipta Karya berupa 12 unit mobil tangki air, 15 buah genset dan 3 unit toilet mobile. \"Jika diperlukan, bantuan bisa ditambahkan Toilet Knock Down untuk kebutuhan darurat di lapangan,\" kata Dirjen Cipta Karya Kemen PU Budi Yuwono.  Sejak 17 Januari, lanjut dia, pihaknya menurunkan Satgas Tanggap Darurat Bencana dan memberikan bantuan berupa dua unit Mobil Tangki Air kapasitas 4 ribu liter serta satu unit Toilet Mobil ke wilayah banjir. Sementara Dirjen Bina Upaya Kesehatan (Dirjen BUK) Kemenkes Supriantoro mengatakan, hasil koordinasi dengan Pemprov DKI, pihaknya telah menyuplai bantuan, termasuk membangun crisis center sebagai pusat informasi. ’’Sesuai permintaan, kami sudah kirimkan MPA (Makanan Pendamping ASI), obat-obatan, dan empat rumah sakit lapangan,’’ jelasnya. Keempat RS itu untuk sementara dibangun di dua kawasan, yakni Jaksel dan Jakbar. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menyatakan, pihaknya meminta pengusaha untuk membantu korban banjir di Jakarta. Jika tidak bisa membantu secara langsung, pengusaha dapat berpartisipasi melalui Posko Tripartit Kemenakertrans yang didirikan di Cililitan dan Kalibata. ”Posko Tripartit  ini untuk membantu penanggulangan bencana banjir ini berfungsi untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk para korban banjir sebagai salah satu bentuk kepedulian sosial,“ katanya kemarin, (18/1). Menteri Sosial Salim Segaf al Jufri kemarin malam kembali melakukan peninjauan. Kali ini mengunjungi posko pengungsi di Tanjung Duren Utara Kecamatan Grogol, dapur umum Kecamatan Cengkareng, dan posko pengungsi Duta Indah Rawa Buaya, Jakbar. Mensos juga menyerahkan bantuan 10.000 lembar selimut senilai Rp540 juta, 500 tenda gulung dan 50 ton beras. Sebelumnya, Kemensos telah menyalurkan Rp 4,5 miliar untuk stok penyangga (buffer stok) penanganan banjir di ibu kota. \"Rp 4,5 miliar sudah dikeluarkan sebelum 2013,\" katanya. (vit/sic/cdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: