Jalan Tragis Obati Rasa Sakit Bunuh Diri

Jalan Tragis Obati Rasa Sakit Bunuh Diri

Menderita Malaria dan Types, Tak Punya uang untuk berobat

\"065005_34477_Gantung_Diri_Besar_ilus\"

Kondisi ekonomi yang menghimpit keluarganya, menyebabkan tidak punya biaya untuk berobat. Padahal, selama setahun menderita sakit malaria dan types. Diduga, akibat masalah ini, Somo (56) memilih mengambil jalan tragis bunuh diri.

WARGA Desa Air Sulau, kedurang Ilir, kemarin (11/10) mendadak heboh. Pasalnya warga menemukan salah satu warga setempat atas nama Sukiman Bin Somo (56) tewas dengan posisi tergantung di pohon mangga belakang rumahnya. Saat ditemukan posisi tubuh korban sudah kaku dengan tali nilon warna kuning terikat dilehernya. Jenazah korban sudah dikebumikan kemarin siang di tempat pemakaman umum desa setempat.

Kapolres Bengkulu Selatan (BS), AKBP Ordiva SIK melalui kapolsek Kedurang, Ipda Anandia Marco Diaz membenarka adanya warga yang berstatus petani karet di Desa Air Sulau tewas karena gantung diri.

Menurut Marco, sapaan akrab Kapolsek Kedurang ini, Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya Sumadi Bin Minto Karyo (53) kemarin pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Pasalnya sekitar pukul 06.30 WIB Sumardi bermaksud hendak memberi makan ikan di kolam belakang rumahnya. Usai memberi makan ikan, dirinya kaget melihat ada orang yang tergantung di pohon mangga tidak jauh dari rumahnya tepatnya dibelakang rumah korban.

Melihat pemandangan tersebut, Sumardi langsung berteriak minta tolong kepada warga, sehingga dalam waktu seketika warga sudah ramai berdatangan. Lalu sebagian warga melapor ke Mapolsek Kedurang. Mendapat laporan tersebut, sambung Marco, dirinya bersama anggota Mapolsek Kedurang langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) dan kemudian langsung melakukan olah TKP.

\"Korban ditemukan tetangganya posisi sudah tewas dengan leher terikat tali nilon tergantung dipohon mangga belakang rumahnya,\" kata Marco.

Dari hasil olah TKP sambung Marco, diketahui, jika korban murni mengakhiri hidup bunuh diri dengan cara gantung diri. Hal itu diperkuat dari olah TKP, jika di dekat korban ditemukan sepasang sendal warna hitam dan senter kepala dekat pohon.

Kemudian adanya cairan sperma dikemaluan korban, juga tidak ditemukan bekas cekikan atau benturan benda tumpul pada tubuh korban. Dari hasil keterangan keluarga korban, korban tewas gantung diri diduga karena frustasi dengan sakit yang dialaminya yakni malaria dan types yang sudah lebih satu tahun diidapnya.

Ditambah lagi kondisi ekonomi yang menghimbit keluarga korban, sebab sebagai petani karet yang penghasilannnya rendah, korban sadar tidak punya biaya untuk berobat. Sehingga malam sebelum ditemukan, korban secara diam-diam tanpa sepengetahuan anak istrinya, korban keluar rumah dengan membawa tali nilon dan senter kepala keluar rumah lewat pintu belakang.

Lalu melihat pohon mangga, korban naik ke atas pohon mangga dan mengingatkan tali yang dibawanya ke dahan pohon mangga dan ujungnya diikatkan ke lehernya, lalu korban terjun dan akhirnya tewas ditemukan oleh tetangganya tergantung dipohon mangga.

\"Korban tewas murni karena gantung diri, pihak keluarga juga sudah menerima dan tidak mau melakukan visum, sehingga setelah disemayamkan di rumah duka, lalu jenasahnya dikebumikan di TPU desa setempat,\" demikian Marco. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: