Hewan Kurban dari Luar Daerah

Hewan Kurban dari Luar Daerah

 CURUP, BE- Masih sedikitnya populasi hewan kurban khususnya jenis sapi di Kabupaten Rejang Lebong sehingga untuk kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha kali ini banyak disuplai dari luar daerah. Sebagian besar hewan kurban yang dijual di Rejang Lebong berasal dari Kabupaten Bengkulu Selatan dan sekitarnya.

\"Memang sebagian besar hewan kurban yang dijual saat ini berasal dari luar daerah khususnya dari Bengkulu Selatan,\" ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Ir Amrul Eby MM, saat memantau proses jual beli hewan kurban di Pasar Hewan Kelurahan Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah Selasa (6/9).

Bahkan menurut Eby, untuk masyarakat yang sudah lama menyiapkan hewan kurban atau yang membeli jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan Idul Adha juga berasal dari luar daerah. Meskipun menurutnya saat ini sudah masuk dalam kategori hewan lokal karena sudah menjalani masa pengembangan di Rejang Lebong.

\"Meskipun banyak dari luar daerah, namun ada juga sapi yang dijual dari peternak lokal kita di Rejang Lebong ini,\" tambah Eby yang didampingi Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rejang Lebong, Suhandak SH MHum.

Sementara itu, terkait dengan harga hewan kurban sendiri, menurut Eby, semakin mendekati hari raya kurban, harga hewan kurban di Kabupaten Rejang Lebong mulai melonjak. Ia mencontohkan untuk hewan kurban jenis sapi, saat ini harga terendahnya diangka Rp 14 juta padahal sebelumnya hanya dihargai Rp 12 juta termasuk pada hari raya kurban tahun lalu. Begitu juga untuk harga kerbau, menurut Eby paling rendah dihargai sebesar Rp 17 juta untuk satu ekornya, padahal sebelumnya dihargai Rp 15 juta.

Harga kambing pun tak akan kalah dengan harga kerbau dan sapi yang mengalami peningkatan, Dimana saat ini harga kambing paling rendah sebesar Rp 2 juta meningkat dari tahun sebelumnya yaitu paling rendah sebesar Rp 1,5 juta.

\"Selain harga hewan kurban, harga daging juga saat ini tengah naik, dimana untuk 1 Kg daging dihargai Rp 130 ribu. Kenaikan ini terjadi karena berkurangnya pasokan daging, lantaran banyak pemilik sapi yang menahan untuk dipotong namun lebih memilih untuk menjualnya menjadi hewan kurban,\" jelas Eby.

Di sisi lain, Kepala Puskeswan Curup, drh Firi Asdianto mengungkapkan sejauh ini Puskeswan Curup belum menemukan atau menerima laporan dari masyarakat terkait dengan adanya hewan kurban yang sakit. Sehingga Firi memastikan bahwa hewan kurban yang ada di Rejang lebong bebas dari penyakit.

\"Termasuk sapi dari luar daerah juga bebas penyakit, karena sebelum sapi dari luar masuk kita berkoordinasi dengan petugas yang bertugas diasal tempat sapi, bila ada masalah penyakit dikawasan asalnya maka, sapi akan kita larang masuk,\" jelas Firi.

Dalam kesempatan tersebut, Firi juga menghimbau agar masyarakat bisa menjaga kesehatan daging pada saat kurban nanti. Salah satu yang dilakukannya yaitu memisahkan antara jeroan atau bagian dalam daging dengan daging murninya. Hal tersebut perlu dilakukan agar bisa menjaga kualitas daging sehingga tidak cepat rusak.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: