Badai Krisis PS Bengkulu, Terancam Tak Bisa Pulang

Badai Krisis PS Bengkulu, Terancam Tak Bisa Pulang

 \"Nasir\" BENGKULU, BE - Perjuangan PS Bengkulu di kancah sepak bola nasional dengan dana minim, mendapat perhatian serius dari sejumlah warga Bengkulu. Mereka yang peduli dan prihatin dengan keadaan Laskar Tobo Kito yang sekarang ini, rela membantu dan menyumbangkan sebagian uangnya untuk PS Bengkulu.

Kepala Pelatih PS Bengkulu, HM Nasir mengatakan, meskipun pihak pemerintah lepas tangan dan tidak peduli dengan kondisi PS Bengkulu, tetapi masih ada pihak yang peduli, diantaranya ada invidu yang membantu uang meskipun sebenarnya tidak mencukupi kebutuhan pemain dan oficial PS Bengkulu selama berlaga di Provinsi Banten.

\"Meskipun dana yang terkumpul baru Rp 12 juta, sedangkan dana yang kita perlukan sebesar kurang lebih Rp 40 juta, tetapi bagi kita sumbangan sebesar itu sudah sangat membantu, dari pada hanya janji-janji saja tetapi tidak bisa berbuat apa-apa bahkan berencana mau membuat klub baru,\" ujar M Nasir ketika dihubungi via telepon, Rabu (24/8).

Ia menyebutkan, ada beberapa pihak yang sudah rela menyisihkan uang pribadinya untuk membantu pihaknya seperti dari pengusaha batu bara, Rizal Ansori; Ketua DPRD Kota, Erna Sari Dewi; Pimpinan Bank Bengkulu Lebong, Robi Wijaya; Rosmiyati Darlis dari Sumeks Jawa Pos, dan Jaksa Ahmad Mazola.

Nasir mengharapkan bantuan berbagai pihak yang peduli dengan PS Bengkulu mengingat, saat ini mereka belum memilliki uang untuk ongkos pulang, serta membayar hutang tiket saat keberangkatan beberapa waktu lalu. Bagi yang ingin membantu bisa dikirim ke nomor rekening 113 00 0733040 4 atas nama M Nasir.

\"Kemungkinan masih ada lagi yang akan membantu kita, karena bagi kita bantuan sekecil apapun sangat bermanfaat bagi kita terutama untuk ongkos pulang nanti dan untuk membayar uang tiket travel waktu kita berangkat kemarin, karena kita pada saat itu mengutang,\" ucapnya.

Selain itu, ia menyampaikan terima kasih atas dukungan dan support dari masyarakat Bengkulu yang selalu memberikan semangat untuk PS Bengkulu agar bisa menyelesaikan dua laga terakhir ini dan berkat doa masyarakat Bengkulu mereka bisa bertahan hingga saat ini. \"Kita tidak gentar dan takut meski Gubernur Bengkulu mau buat klub bola baru lagi karena bagi kita dukungan dari masyarakat yang paling penting, tanpa dukungan dari masyarakat yang mencintai Laskar Tobo Kito, tidak mungkin PS Bengkulu bisa berada di Liga ISL Divisi Utama saat ini,\" jelasnya.

Sekali lagi, ia menyebutkan, langkah yang di ambil Gubernur untuk membuat klub baru dianggapnya hanya lucu-lucuan saja dan bagi PS Bengkulu tidak berpengaruh sama sekali karena berada diposisi kasta kompetisi yang berbeda. \"Ya sekali lagi, kita hanya menganggap lucu saja, bukannya prihatin dengan kondisi PS Bengkulu saat ini, malahan mau buat klub baru lagi dan memang sebaiknya pemimpin Bengkulu ini harus asli orang Bengkulu, yang sudah tahu sejarah PS Bengkulu ini sebelumnya,\" tutupnya. PS Bengkulu akan menyisakan 2 pertandingan terakhir, tanggal 28 Agustus di Pandeglang Banten dan tanggal 4 September di Bengkulu.

Tolak Rafflesia FC

Wacana Gubernur Bengkulu, Dr H Ridwan Mukti MH untuk mendirikan klub sepakbola baru bernama Raflesia FC, di tengah terpuruknya kondisi PS Bengkulu, membuat penolakan dari berbagai pihak. Bahkan Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, menyayangkan jika langkah Gubernur tersebut benar-benar dilakukan. \"Mudah-mudahan itu hanya jawaban spnotan gubernur. Bukan melalui kajian yang matang untuk membentuk Raflesia FC,\" terang Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Agung Gatam kepada BE, Rabu (24/8).

Dikatakannya, sejarah PS Bengkulu sangat lama sekali. Untuk masuk di divisi utama seperti saat ini saja. Dibutuhkan proses yang panjang atas perjuangan PS Bengkulu dilapangan hijau. \"Sejarah PS Bengkulu ini sangat panjang. Mulai dari kampung ke kampung, lalu masuk di divisi utama dan sangat disayangkan kalau memang serius langkah gubernur tersebut. Jika betul, saya orang pertama yang akan menolak Raflesia FC,\" ujarnya.

Menurut Agung, dibutuhkan uang miliaran rupiah, jika ingin membentuk klub baru. Sebaiknya uang itu digunakan untuk membantu PS Bengkulu, karena tinggal sedikit polesan yang dilakukan oleh Gubernur. Sehingga PS Bengkulu dapat kembali semangat untuk bersaing dipertandaingan divisi utama tingkat nasional. \"PS Bengkulu ini tinggal butuhkan polesan sedikit lagi dari Gubernur. Kalau memang beliau (Gubernur) cinta dengan sepak bola dan anggarannya tidak telalu besar, dibanding ingin membangun klub baru yang membutuhkan miliaran rupiah,\" saran Agung.

Jika uang miliaran rupiah untuk membangun Rafflesia FC dikeluarkan, hal tersebut juga tidak menjamin Rafflesia FC dapat masuk pada divisi utama. Langkah tersebut justru akan membuang-buang anggaran semata. Jika ingin memperbaiki prestasi PS Bengkulu, dewan menyarankan kepada Gubernur untuk mengambil sikap dalam penertiban manajemen PS Bengkulu. Ketika manajemen baik, maka prestasi di divisi utama akan mampu terjawabkan di kancah nasional, sebagai tim yang menjadi kembanggaan masyarakat Bengkulu. \"Kalau mau ambil alih manajeman PS Bengkulu silakan. Tapi kalau buat akan bercuma dan akan buang-buang buang saja. PS Bengkulu harus dipertahankan,\" tandas Agung.

Sayangkan Sikap Gub Sementara itu, Dewan Pendiri PS Bengkulu sangat menyayangkan sikap Gubernur yang terkesan tidak peduli dengan PS Bengkulu. Padahal sebelumnya Gubernur telah berjanji akan mensupport segala kebutuhan yang diperlukan PS Bengkulu.

Salah seorang Dewan Pendiri PS Bengkulu, Sandi Lawalata mengaku sangat kecewa atas sikap gubernur. Menurutnya gubernur tidak menepati janji yang telah diucapkan, padahal PS Bengkulu telah bertemu langsung dengan Gubernur guna membahas persoalan yang dihadapi PS Bengkulu.

\'\'Kita sekitar bulan April lalu pernah diundang Gubernur ke ruang kerjanya pada saat malam hari, dan waktu itu Gubernur mengatakan masalah finansial itu menjadi urasan saya,\'\' ujar Sandi menirukan ucapan Gubernur.

Namun saat ini, lanjutnya Gubernur malah ingin membuat klub baru sebagai tandingan PS Bengkulu. ‘’Ya silakan saja bikin klub baru, kita akan lihat sejauh mana wacana Gubernur tersebut,’’ ungkapnya.

Dewan Pendiri PS Bengkulu lainnya, Ahmad Mazola menyampaikan hal senada. Ia malah menantang Gubernur untuk membuat klub baru. Karena menurutnya membuat klub baru tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. \'\'Jangan hanya ngomong saja, buktikan kalau memang bisa,\'\' tantangnya.

Mazola juga menyebutkan hal terpenting yang harus dilakukan gubernur saat ini yakni merapikan kepengursan Perwakilan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bengkulu, karena kepengurusan Asprov yang tidak berjalan. \'\'Harusnya gubernur itu buat supaya Asprov itu jalan lagi. Selenggarakan kongres pemilihan ketuanya. Tapi malah mau bikin club baru, memangnya gampang,\'\' tuturnya.

Bahkan kemarin, Panglima Tobo Kito telah berkumpung di sekretariat ingin melakukan demo ke kantor Gubernur Bengkulu. Namun aksi itu urung dilakukan lantaran masih mendapat wejangan dari dewan pendiri PS Bengkulu. \'\'Anak-anak sudah heboh semua di media sosial lantaran komentar Pak Gubernur. Kita juga sudah ngumpul di sekretariat untuk membahas melakukan aksi ke kantor Gubernur. Namun kita masih melihat gerakan kedepan yang akan dilakukan Gubernur,\'\' tutup Muji Raharjo salah seorang pengurus Panglima Tobo Jito.(cw5/cw2/151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: