Dukun Beranak Masih Diminati di Kaur

Dukun Beranak Masih Diminati di Kaur

\"190215_100206_bayinangis460ts\"BINTUHAN, Bengkulu Ekspress - Sampai kini masih banyak penduduk di Kabupaten Kaur, memilih mendapatkan jasa layanan persalinan oleh tenaga dukun beranak, dari pada oleh bidan atau dokter kandungan.  Hal ini lantaran minimnya tenaga medis di Kabupaten Kaur.  Sebab Puskesmas dan sejumlah desa yang ada di kabupaten ini masih mengalami kekurangan tenaga medis, sehingga tidak aneh bila warga yang melahirkan 40 persen masih menggunakan tenaga dukun. “Kalau di dusun kami ini, rata-rata melahirkan selalu pakai dukun.  Soalnya dokter tidak ada, bidan adanya di jalan lintas,” kata Kikif (43), warga Arga Mulya Kecamatan Maje belum lama ini. Dikatakannya, untuk ibu-ibu yang melahirkan di desa-desa yang jauh dari pusat pelayanan kesehatan, tenaga bidan atau dokter merupakan alternatif bila ibu hamil memang mengalami masalah.  Parahnya lagi, fasilitas kesehatan yang ada malah banyak tidak dimanfaatkan, dan tidak dihuni, sehingga tidak jarang keluhan terkait dengan kesehatan selalu dilontarkan warga.  Sehingga wargabanyak memilih persalinan menggunakan jasa dukun. “Walapun ada Puskesmas, kadang kami jauh-jauh berobat, sesampai di Puskesmas tidak ada orang,” ujarnya. Hal senada juga diungkapkan sejumlah warga lainnya dari beberapa kecamatan.  Meski ada bidan PTT, namun tidak semua desa mendapatkannya.  Bahkan bidan PTT terkesan milih-milih jalan tugas dan menghindar dari daerah tanah kuning lantaran akses transportasi. “Mana mau bidan PTT tugas di di sini, kan sepi.  Kalaupun ada, mereka tetap tinggal di jalan lintas dan hanya sesekali bertugas,” ujar Aprin (34) warga Kecamatan Kinal. Sementara itu, kekurangan tenaga medis seperti bidan PTT ini diakui Kepala Dinkes Kaur, Drs M Tabri. Menurutnya dari 195 desa dan kelurahan yang ada, masih terdapat 119 desa yang belum ada bidan PTT. Ia mengaku usulan untuk penambahan kuota bidan PTT sudah disampaikan pihaknya, namun sayangnya penambahan kuota tersebut tidak banyak diakomodir. “Kalau usulan penambahan selalu kita sampaikan.  Sayangnya jumlahnya tidak bisa banyak, dan juga kita akui warga melahirkan menggunakan jasa dukun itu masih banyak,” tutupnya. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: