Ini yang terjadi pada Mr. P jika berhenti Bercinta
Dalam hubungan rumah tangga, bercinta menjadi salah satu hal yang penting untuk menjaga keharmonisan keluarga. Namun terlalu sibuk atau bahkan ketidakpuasan terhadap pasangan dan alasan lainnya menjadi alasan seseorang jarang atau bahkan berhenti melakukan hubungan suami istri. Hanya saja, ada beberapa hal yang bisa menjadi pemicu seseorang atau pasangan tak lagi melakukannya. Penting untuk diketahui, bahwa berhenti bercinta ternyata menyimpan beberapa efek bagi kesehatan tubuh, baik bagi wanita maupun pria. Berikut ini beberapa hal yang terjadi pada Mr. P saat Anda berhenti melakukan hubungan seksual. 1. Risiko untuk disfungsi ereksi meningkat \"Penelitian telah menunjukkan bahwa pria yang lebih sering dan teratur berhubungan seks memiliki risiko lebih rendah menderita disfungsi ereksi dibandingkan dengan pria yang jarang berhubungan seks. Mr. P adalah otot dan seperti otot lain dalam tubuh Anda, itu memerlukan beberapa latihan,\" kata peneliti, Tristan Weedmark, seperti dilansir laman Yourtango, Selasa (9/8). 2. Gairah bisa menurun Ketika seseorang tidak berhubungan seks dalam beberapa saat, ia mungkin tidak lagi menginginkan seks. \"Jangan khawatir jika libido Anda menurun. Ini adalah efek samping yang normal tidak berhubungan seks. Ada beberapa kabar baik. Setelah Anda beraksi kembali, libido Anda akan bangkit kembali juga,\" kata Weedmark. 3. Risiko kanker prostat meningkat Semakin Anda ejakulasi, maka semakin rendah kemungkinan Anda terkena kanker prostat. \"Pengobatan kanker prostat bisa menyebabkan penyusutan Mr. P hingga 1,6 inci. Ejakulasi secara teratur mengurangi risiko ini hingga 20 persen,\" kata Weedmark. 4. Ereksi nokturnal meningkat \"Seorang pria tidak akan mengalami disfungsi ereksi hanya karena ia tidak bercinta. Demikian juga, Mr. P pria tidak akan memiliki penurunan panjang atau keadaan lemas hanya karena mereka tidak melakukan hubungan seks. Pria memiliki ereksi nokturnal yang menyediakan aliran darah ke Mr. P dan memelihara jaringan,\" kata urolog, Jordan Siegel, MD.(fny/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: