Empat Bulan Air PDAM Tak Mengalir
KARANG TINGGI, Bengkulu Ekspress - Layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Rafflesia Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) diprotes pelanggannya dari Desa Renah Semanek dan Desa Renah Lebar Kecamatan Karang Tinggi. Pasalnya, sejak 4 bulan terakhir warga tak lagi mendapatkan air bersih yang berasal dari aliran pipa milik PDAM. \"Sejak empat bulan lalu air PDAM tak lagi mengalir. Padahal kami sangat membutuhkan air bersih,\" ungkap Saisa (75), warga Desa Renah Semanek, kemarin. Disampaikannya, akibat tak mengalirnya air PDAM ini, sebagian besar warga terpaksa memanfaatkan air sungai yang berlokasi sekitar 500 meter dari pemukiman warga. Karena itu, ia mengharapkan agar PDAM bisa meningkatkan layanan sehingga air bersih kembali mengalir ke rumah warga di 2 desa tersebut. \"Saat ini aliran air PDAM hanya sebatas Desa Padang Tambak dan tidak sampai lagi ke desa kami. Karena banyak sumur yang telah ditutup akibat adanya aliran PDAM, saat ini kami terpaksa mandi dan mencuci pakaian ke sungai, meskipun cukup jauh,\" keluhnya. Senada juga disampaikan pelanggan PDAM lainnya, Rupi (42). Karena tak lagi mendapatkan aliran PDAM, ia mengaku bahwa pelanggan tetap dikenakan biaya setiap bulannya. \"Meski air tak kami dapatkan, tagihan kami mencapai Rp 25-30 ribu perbulan,\" akunya. Lantaran kesal tak mendapatkan air, tak sedikit warga yang menolak untuk membayar tagihan setiap bulannya tersebut. Bahkan warga siap jika sambungan pipa PDAM ke rumah mereka diputus oleh pihak PDAM. \"Sampai saat ini, sudah ada sekitar 10 warga kami yang jaringan pipa ke rumah mereka diputus oleh PDAM karena tak mau membayar tagihan. Kami sangat menyayangkan hal ini terjadi. Merupakan hal yang wajar jika kami tak mau membayar, sebab kami tak mendapatkan air,\" pungkasnya. Namun hingga tadi malam belum dapat konfirmasi dari Direktur PDAM, Siti Yuningsih AZ SE terkait keluhan warga tersebut.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: