Ada Sabu di Lapas Bengkulu, 8 Napi dan 3 Sipir Diamankan

Ada Sabu di Lapas Bengkulu, 8 Napi dan 3 Sipir Diamankan

 KOTA BENGKULU, BE - Berdasarkan hasil razia pihak Polres Bengkulu, Kamis (21/7), sore ternyata ada dugaan bisnis sabu di dalam lapas Bengkulu. Pasalnya, selain menemukan sabu, polisi juga menemukan sejumlah alat timbangan sabu, kartu ATM, dan HP, yang diduga digunakan untuk transaksi sabu.

Kapolres Bengkulu Kapolres Bengkulu, AKBP Adrian Indra Nurinta SIK saat jumpa pers sekira pukul 24.00 WIB tadi malam mengungkapkan, polisi menemukan barang bukti narkoba jenis sabu paket besar sebanyak 1 kantong, alat timbangan digital 6 unit, 5 kartu ATM, 3 buku tabungan, uang Rp 1,1 juta, 131 buah HP, 12 alat isap sabu, 20 kaca pirek, 12 plastik klip, plastik bekas sabu 3, 31 buku catatan namun isinya masih didalami, pil 25 butir namun belum diketahui jenisnya karena masih harus diperiksa di lab. Lalu ada gunting dan pisau.

\"Semua barang bukti ditemukan di atas tower air, sepertinya sengaja disembunyikan disitu,\" ujar Kapolres.

Sedangkan Kalapas Bengkulu, Widya Putranto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki sipir yang membuka sel narkoba. Mengenai asal sabu bisa masuk ke dalam sel, Kalapas juga mengatakan, belum diketahui apa dari sipir penjara, atau dari para napi.

Selain itu, Kalapas juga mengatakan, untuk 3 orang sipir yang diamankan polisi, akan dikenakan sanksi tegas berupa pemecatan jika terbukti bersalah membantu para napi, baik itu menjadi penyebab kerusuhan juga membantu memasukkan narkoba ke dalam lapas. \"Kalau terbukti akan kita pecat,\" ujar Kalapas.

Sementara itu, mengenai penyebab kerusuhan itu karena sejumlah napi menolak polisi melakukan penggeledahan blok tahanan narkoba, termasuk ketika polisi hendak memeriksa tower air yang ada di lantai 2 penjara.

Padahal sebelumnya, Kapolres sudah meminta Kalapas Bengkulu menutup blok atas, tetapi waktu polisi tiba, blok narkoba sudah terbuka, sementara para napi turun ke lantai dasar menghalangi polisi untuk naik ke lantai atas.

Salah satu napi kemudian sempat memukul Kapolres, sehingga terjadilah kericuhan tersebut. Setelah napi mulai bisa dikendalikan, polisi mengamankan 8 orang napi dan 3 orang petugas lapas yang diduga sebagai biang kerusuhan. Setelah tahanan dan oknum petugas lapas itu diamankan, polisi dengan leluasa menggeledah sejumlah ruangan yang dihuni para napi narkoba.

8 Napi dan 3 Sipir Diamankan

Sementara itu, sebelumnya 5 bulan pasca rusuh dan terbakarnya Lapas Kelas IIA Malabero Kota Bengkulu, kerusuhan kembali terjadi Lapas Bengkulu yang sudah dipindahkan ke kawasan Bentiring, Kota Bengkulu, Kamis (21/7) sekitar pukul 17.30 WIB.

Kericuhan ini bermula saat puluhan personel gabungan dari Sat Reskkrim, Sat Narkoba, Sabhara dan Sat Lantas Polres Bengkulu melakukan razia dipimpin langsung Kapolres Bengkulu, AKBP Adrian Indra Nurinta SIK.

Puluhan personel polisi memasuki ruang narapidana narkoba sekitar pukul 16.30 WIB bersenjata lengkap. Sekitar pukul 17.30 WIB, terdengar keributan dari dalam Lapas.

Belum diketahui pasti penyebabnya, namun informasi yang berkembang di lapangan menyebutkan, para narapida narkoba menolak untuk dirazia, bahkan ada kabar menyatakan Kapolres Bengkulu, AKBP Adrian Indra Nurinta SIK, dipukul oleh oknum napi menggunakan raket tenis.

Setelah terdengar kericuhan itu, sejumlah napi narkoba dan petugas lapas yang diduga sebagai provokator keributan (lihat grafis), mulai dikeluarkan dari dalam lapas dengan pengawalan ketat anggota kepolisian.

Suasana lapas sempat mencekam, suara teriakan dari dalam lapas semakin bersahutan. Diikuti personel polisi yang mengeluarkan napi dan petugas lapas diduga biang keributan dari dalam lapas. Delapan napi dan 3 petugas lapas diduga biang keributan diamankan. Mereka dikumpulkan dibelakang teras kantor Lapas, bertelanjang dada, telungkap dengan tangan diikat menggunakan tali plastik karena saat itu borgol tidak tersedia.

Sejumlah napi kasus narkoba tampak terlihat mengalami luka-luka di bagian wajah dan bibir. Namun penyebabnya belum diketahui. Diduga hal itu dialami napi saat bentrok dengan polisi yang hendak mengamankan mereka. Terlihat juga bandar narkoba Kirmin alias Kr juga mengalami luka karena memberontak saat diamankan.

Setelah sejumlah napi dan petugas lapas yang menjadi biang kerusuhan dikeluarkan dari dalam lapas, kondisi lapas berangsur kondusif. Setelah sempat didiamkan selama dua jam di kantor lapas, para napi dan oknum petugas lapas ini dibawa ke Mapolres Bengkulu dengan pengawalan ketat.

Selain mengamankan napi dan petugas lapas, polisi juga membawa beberapa barang bukti. Seperti hanphone, tali, dan 4 karung berukuran 50 kg. Namun belum diketahui apa isi karung yang diamankan tersebut.

Sekitar pukul 23.00 WIB, sejumlah polisi mulai ditarik. Hanya tinggal beberapa orang di dalam lapas termasuk Kapolres Bengkulu. Sedangkan di depan Lapas, ada sekitar 10 sampai 15 polisi berjaga-jaga. Termasuk juga sejumlah awak media yang menunggu Kapolres keluar dari lapas.(167/cw2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: