Puluhan Sopir Jalani Tes Urine
CURUP, BE - Untuk memastikan para pengemudi khususnya pengemudi kendaraan umum antar kota antar provinsi bebas dari pengaruh zat berbahaya, Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong bersama sejumlah pihak terkait menggelar kegiatan pemeriksaan di Terminal Induk Simpang Nangka Kota Curup.
\"Kegiatan pemeriksaan yang kita lakukan hari ini guna memastikan para pengemudi yang melintas di Rejang Lebong ini terbebas dari berbagai zat berbahaya yang bisa mengancam keselamatan penumpang,\" ungkap Kepala Bidang Pengendalian, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Nunung Tri Mulyanti SKM MM.
Dijelaskan Nunung, beberapa pemeriksaan yang mereka lakukan, yaitu mulai dari screaning alkohol, kemudian berat badan, tekanan darah, gula darah, pemeriksaan urine hingga konseling dengan dokter. Dihari pertama pelaksanaan pemeriksaan kemarin, sudah ada 70 sopir dan kernet yang dilakukan pemeriksaan, namun semuanya dinyatakan negatif baik dari mengkonsumsi Narkoba muapun alkohol.
\"Dari pemeriksaan yang kita lakukan, Alhamdulillah semua terbebas dari zat berbahaya seperti Narkoba dan alkohol, namun mereka semuanya rata-rata adalah perokok,\" jelas Nunung.
Lebih lanjut Nunung menjelaskan, sasaran utama kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong bersama Dinas Perhubungan dan Polres Rejang Lebong tersebut adalah para sopir yang menempur perjalanan jauh seperti bus antar kota antara provinsi (AKAP). Kegiatan tersebut akan mereka lanjutkan hingga hari ini.
\"Besok (hari ini) kegiatan pemeriksaan ini akan kita lanjutkan lagi,\" papar Nunung.
Selain itu Nunung juga menjelaskan, kegiatan tersebut akan mereka agenda untuk menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya. Diakui Nunung bahwa tahun ini merupakan tahun kedua mereka lakukan setelah sebelumnya pada tahun 2015 dilakukan uji coba.
Sementara itu, Nawan (35) salah satu pemudik asal Kepahiang menyambut baik kegiatan pemeriksaan yang dilakukan tersebut. Karena menurutnya hal tersebut penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kesehatan dari sopir suatu armada kendaraan umum. Karena menurutnya keselamatan para penumpang ada ditangan sang sopir.
\"Kita berharap agar kegiatan seperti tidak hanya dilakukan saat mudik saja namun dilakukan minimal dua kali dalam setahun, agar masyarakat sebagai penumpang bisa nyaman,\" aku Nahwan yang akan mudik ke Pulau Jawa.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: