Bobol Server Kampus, Dosen Tutupi Borok Mahasiswa

Bobol Server Kampus, Dosen Tutupi Borok Mahasiswa

 BENGKULU, BE-Kejadian pembobolan server Universitas Bengkulu (Unib) ternyata tidak diketahui banyak dosen. Beberapa dosen saat dikonfirmasi mengaku terkejut dengan adanya pengakuan oknum mantan mahasiswa pernah merubah nilai akademik dengan membobol server kampus. Seperti disampaikan Dosen Fisip Unib, DR H Ahmad Aminudin, dia terkejut saat ditanya adanya pemobolan server kampus dilakukan oleh oknum mahasiswa. \"Saya tidak tahu tentang itu (Pembobolon Server). Saya baru dengar ini, \" ujarnya saat dikonfirmasi BE, via telpon.

Sedangkan, dosen lainya Drs Jarto Tarigan MSi, tidak mau menanggapi terkait informasi ini, Ketum Hima Admira Ekstensi Unib, Putra Erlangga Nurbianto mengatakan selama ia kuliah disini memang pernah mendengar ada yang merubah nilai tanpa sepengetahuan dosen yang berhubungan. Kejadian itu saya dengan sejak adanya perubahan dari manual ke online portal saat melihat nilai. \"Oknum mahasiswa yang merubah nilai itu saya yakin melalui orang dalam, selain itu saya tidak tahu caranya bagaimana bisa merubah nilai yang sudah tertera di server,\" ujarnya.

Ia juga mengatakan, oknum mahasiswa yang seperti itu adalah mahasiswa yang curang. Bisa dikatakan mahasiswa tersebut yang tidak bersaing secara sehat bidang akademik. \"Seorang mahasiswa itu yang bagus tidak mengejar nilai, melainkan mengejar ilmu,\" pungkasnya.

Berdasarkan sumber yang menceritakan kepada BE, pihak kampus sudah memberikan sanksi kepada kepada dua mahasiswa terbukti melakukan perubahan nilai di server. Pelaku disanksi dengan penundaan wisuda selama satu periode. Seperti diberikana sebelumnya, Jo oknum mahasiswa pernah membobol server nilai yang terpusat di Laboratorium Komputer Batik, tindakan mereka lakukan tujuannya hanya untuk mengubah nilai. Sehingga mendapatkan nilai bagus di setiap mata kuliah meski sebenarnya nilainya kurang memuaskan. Jo mengatakan butuh memecahkan 1 jenis kode.

Kode tersebut merupakan password yang digunakan para pegawai akademik untuk masuk ke dalam server atau login. \"Sebenarnya untuk masuk ke dalam server atau login hanya butuh memecahkan 1 jenis kode. Tak lain adalah password, hal ini dapat dipelajari secara khusus oleh para hackers,\" kata alumni TI disalah satu perguruan tinggi di Bengkulu, Jo, Sabtu (28/5).

Jo mengatakan, hanya orang-orang yang pintar atau jenius dalam mengotak-atik memecahkan kode yang bisa menjebol. Para hackers merupakan salah satu orang ahli dalam hal pengkodean, bisa jadi mahasiswa mempunyai kawan hacker yang dapat membantu menjebol server Unib. \"Kawan hackers dapat didapat dari jejaring sosial, selain itu mungkin oknum mahasiswa tersebut sudah pernah belajar tentang memecahkan sebuah kode,\" ujarnya.

Sementara itu, Ro, seorang alumni Unib, mengaku semasa kuliah pernah bekerjasama dengan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membobol server akademik Unib.

Motifnya adalah merubah beberapa nilai yang rendah menjadi nilai yang aman, sehingga menaikkan IPK. Mulanya saat Ro dikenalkan oleh teman kosnya dulu, ia mengaku mempunyai kenalan yang bisa membobol portal Unib dan menawarkan Ro untuk merubah nilai. Sehingga Ro penasaran dan tergiur mencobanya. \"Setelah saya melihat nilainya benar-benar berubah, saya langsung meminta temannya agar orang yang bisa membobol tersebut mengubah nilai saya lebih banyak lagi,\" ujar Ro, mewanti wanti dirahasiakan namanya.

Ia mengaku, tidak mengetahui bagaimana caranya membobol server akademik atau server nilai. \"Yang saya ketahui nilai IPK sudah drastis berubah dan berada ditingkat aman. Dan tidak diketahui pihak kampus,\" katanya.

Dalam merubah nilai tersebut, Ro memberikan uang atau membayar kepada temannya tersebut. Namun jumlah uang yang dibayarkan tidak disebutkannya, yang jelas setiap merubah satu nilai akan diminta bayaran.

Lemahnya sistem pengamanan Unib sangat disayangkan jika terus dibiarkan, tanpa ada tindak lanjut atau penyeledikan dari pihak Unib. Atas kejadian ini, mahasiswa yang masih belajar di bangku perkuliahan pasti akan resah karena takut terkena imbas dari permasalahan ini. Nilai para mahasiswa akan dianggap palsu atau tidak murni, akibat satu orang yang tidak bertanggung jawab. Sementara itu, beberapa pihak kampus masih tutup mulut ketika konfirmasi hal ini. (CW4/722)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: