KPK Ringkus Hakim dan Mantan Pejabat

KPK Ringkus Hakim dan Mantan Pejabat

BENGKULU,BE- Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipimpin oleh Kompol Edward, Satgas Penyelidikan KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu.

KPK meringkus Ketua Pengadilan Negeri (PN) Kepahiang, Janner Purba (55) yang juga hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Bengkulu, di rumah dinasnya Jalan Cendana Pasar Kepahiang, sekitar pukul 17.00 WIB, Senin (23/5) kemarin.

Ketua KPK, Agus Rahardjo, saat dikonfirmasi tadi malam membenarkan operasi tangkap tangan dilakukan KPK. Selain mengamankan Ketua PN Kepahiang, KPK juga meringkus anaknya, CF (15) dan juga istri.

Tidak hanya itu, Tim Satgas KPK juga mencokok pihak terkait lainnya dalam dugaan suap kasus perkara honor dan alkes RSMY, antara hakim anggota Tipikor PN Toton, Mantan Kabag Keuangan RSMY Bengkulu, Safri Safei dan Mantan Wadir Keuangan RSMY, Edi Santoni, panitra PN Bengkulu, Bili dan Febi Irawansyah (29) PNS Provinsi Bengkulu, warga Desa Karang Tinggi, Benteng, serta 1 diduga kurir belum diketahui identitasnya.

Satgas KPK dibantu Polres Kepahiang membawa pelaku beserta barang bukti lainnya ke Polda Bengkulu sejak tadi malam. Barang bukti (BB) antara lain berupa 1 unit mobil jenis Agya BD 1270 CD, Mobnas BD 4 G, dan 1 unit motor jenis Yamaha Mio BD 6680 CE unit milik pelaku & uang sejumlah Rp 150 juta.

Penangkapan Hakim Tipidkor Bengkulu ini beberapa saat sebelum memimpin persidangan kasus honorer dan Alkes RSMY yang merugikan negara Rp 19,7 miliar tahun 2012 di jadwalkan sidang putusan hari ini, Selasa (24/5).

Janner Purba digiring ke Mapolda Bengkulu oleh petugas KPK dikawal ketat tim Tim Polda Bengkulu serta personil Polres Kepahiang. Setidak ada lima kendaraan mulai dari mobil tahanan Polres Kepahiang hingga kendaraan yang ditumpangi petugas KPK. \"Kalau untuk pejelasan lebih rinci saya tidak bisa jelaskan, nanti yang memberikan keterangan dari Polda Bengkulu. Karena sekarang orangnya sudah dibawa ke Mapolda Bengkulu, tadi kita hanya memfasilitasi,\" ungkap Waka Polres Kepahiang Kompol Bayu C Prabowo SIK.

Bayu belum bersedia mengatakan permasalahan yang membuat ketua PN Kepahiang ditangkap KPK beserta tim Polda Bengkulu. Tetapi Ia memastikan bila petugas KPK sebanyak 8 orang melakukan operasi penangkapan di wilayah Kepahiang. \"Pastinya saya tidak itu, tadi ada 6 sampai 8 orang. Tadi sempat berkoordinasi dengan kita sekitar pukul 17.00 WIB,\" ujarnya.

Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol M Gufron mengatakan Operasi Tangkap Tangan (OTT) tersebut merupakan wewenang KPK. \"Kapolda tidak memberikan keterangan,\" ujar Gufron.

PN Kepahiang Ramai

Usai salat maghrib satu persatu karyawan Pengadilan Negeri (PN) Kepahiang berdatangan ke gedung pengadilan guna memastikan informasi penangkapan pempinannya.

\"Saya tadi ditelpon dari Bengkulu katanya ada berita penangkapan ditelevisi maka saya kesini, tapi saya belum tahu pastinya,\" tutur Susianti salah seorang panitera PN Kepahiang.

Sementara aparat keamanan PN meskipun mengakui adanya kendaraan tahanan kemarin sore datang ke gedung PN tetapi mereka mengaku tak tahu menahu bila yang diciduk merupakan ketua PN Kepahiang.

\"Kalau mobil tahanan itu memang sering disini, kan bawa tahanan itu pakai kendaraan. Tapi kalau penangkapan hakim kami tidak tahu,\" katanya sembari menutup pintu gerbang PN.

Rumah dinas (Rumdin) ketua PN Kepahiang di pasar Kepahiang terlihat sepi bahkan gelap, hanya terlihat satu unit sepeda motor terparkir didepan. Majelis Hakim PN Kepahiang Yulia Marhaena, SH nampak mendatangi Rumdin sekitar pukul 19.47 WIB.

Ia menolak memberikan penjelasan karena belum mengetahui permasalahannya. \"Disini ada honorer satu orang yang menjaga, kalau soal pak ketua saya tidak tahu,\" ungkapnya.

Pun demikian Yulia tak memungkiri bila kedatanganya kerumah dinas guna memastikan informasi adanya OTT KPK terhadap pejabat BD 4 G tersebut. \"Saya tidak tahu ya, jadi saya tidak bisa berbicara banyak kemedia takut nanti salah,\" tuturnya.

Iring-iringan kendaraan yang mengangkut JP menuju kota Bengkulu sebanyak lima unit kendaraan, mulai dari kendaraan tahanan milik Polres Kepahiang, kendaraan dinas BD 4 G, kemudian tiga kendaraan lainnya. Mereka diangkut menuju belum lepas maghrib setelah sempat berada di Mapolres Kepahiang.

Informasi OTT KPK terhadap ketua PN Kepahiang JP langsung sampaik ketelinga anggota DPRD Kepahiang. Salah satunya Edwar Samsi. Ia mengatakan belum mendapakatkan kepastian informasi, tetapi jika benar adanya OTT petinggi PN Kepahiang maka sangat disesalkan.

\"Kalau ini benar-benar terjadi kita sangat menyangkan, kita harap ini jadi pelajaran bagi yang lain,\" ujarnya. (320/614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: