Pedagang Kembali Blokir Jalan

Pedagang Kembali Blokir Jalan

 \"pasar BENGKULU, BE - Polemik penertiban pedagang di Pasar Panorama, Kota Bengkulu tampaknya semakin sulit untuk diselesaikan. Pasalnya, puluhan pedagang kembali membara dengan melakukan aksi pemblokiran Jalan Kedondong, kemarin (16/5).

Mereka memblokir jalan dengan menyusun gerobak, meja, payung terpal dan beberapa peralatan dagangan yang bisa menutup jalan tersebut. Bahkan, kondisi jalan telah diberikan garis putih dengan ukuran 1 x 2 meter untuk dijadikan lapak.

Sebagai aksi protesnya, seluruh pedagang yang berjualan di auning di dalam pasar mengeluarkan barang dagangan mereka dan membentang lapak di tengah jalan bertepatan di depan pos polisi di depan pasar tersebut.

“Mulai hari ini kami akan menutup Jalan Kedondong ini, biar kami berjualan di tengah jalan semua. Sampai pemerintah menanggapi secara serius,” cetus Eni Kusendang, salah satu pedagang, kemarin.

Adapun tuntutan dalam aksi pemblokiran yang dilakukan kedua kali ini, sama seperti sebelumnya. Pedagang menuntut agar para pedagang yang berjualan di luar untuk masuk ke dalam pasar agar seluruh pedagang bisa adil dalam melakukan proses jual beli. Namun, sejumlah pedagang ini menilai Pemerintah Kota Bengkulu tidak mampu menjalankan kewajibannya dalam menertibkan pasar Panorama. Padahal, sebelumnya pemkot kerap memanggil pedagang untuk melakukan rapat dengan menghadirkan pihak terkait seperti camat, Satpol PP, Dishub, Disperindag dan pedagang telah diberikan surat perjanjian oleh walikota bahwa pasar akan ditertibkan. Karena tidak ada perubahan sedikit pun, para pedagang ini justru geram dan menganggap bahwa pemkot memberikan janji palsu.

“Kami ini minta pemerintah secepat mungkin, jangan bertele-tele. Masalahnya dalam janji itu tertera Jalan Kedondong dan Belimbing ditertibkan. Nah, buktinyo sampai saat ini masih ada yang berjualan,” ungkapnya.

Pihak Disperindag pun tidak bisa melakukan esksekusi melainkan hanya memberikan secara persuasif melalui imbauan-imbauan saja.(805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: