Kapolda Brigjend Pol Drs M Ghufron MM MSi Memimpin Pencarian Korban
Rela Terjang Suhu Gas 70 Drajat Celcius
Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Drs M Ghufron MM MSi memimpin langsung evakuasi korban longsor di Lebong. Dia dan rombongan rela menerjang suhu gas hingga 70 drajat celcius demi aksi kemanusiaan itu.
Erick Voniker Doris, Bengkulu
TERJUN langsung ke lokasi bencana, patut diacungi jempol. Ini dilakukan Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Drs M Ghufron MM MSi. Sesaat setelah mendapat kabar, terjadi musibah longsor PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di kawasan Kelurahan Taba Anyar, Kecamatan Lebong Selatan, Lebong, Kamis (28/4) hingga menelan korban jiwa. Ghufron dan rombongan langsung bergegas menuju lokasi kejadian.
Sekira pukul 11.00 WIB, rombongan kapolda mulai berjalan dari rumah dinas di kawasan Padang Harapan, Kota Bengkulu. Ada 9 unit mobil membawa rombongan menuju tanah longsor. Sampai ke TKP sekitar pukul 14.00 WIB.
Dia mengingatkan rombongan, termasuk awak media mengikutinya. Bahwa perjalannya ke Lebong bukan untuk bersenang-senang. Melainkan tugas kemanusiaan. Sehingga, dia mengatakan agar perjalanan cepat sampai lokasi, tidak boleh ada rombongan yang istirahat di jalan, kecuali waktunya shalat tiba. \"Kita tidak ada istirahat, jika belum ada yang makan semuanya sudah disediakan dan makan aja di mobil, \" ucap Kapolda.
Selanjutnya, setelah semua yang dibutuhkan selesai ke 9 unit mobil langsung berangkat menuju TKP. Sebelum sampai lokasi, Kapolda beserta rombongan berhenti sejenak di kawasan Rimbo Pengadang, untuk melakukan shalat Zuhur yang kemudian langsung dilanjutkan menuju TKP.
Setelah tiba di TKP, Kapolda disambut Bupati Lebong Rosjonsyah serta pihak PT PGE.
Semuanya kemudian menuju tempat para korban yang masih tertimbun. Namun, pencarian tidak bisa dilaksanakan dan ditunda esok harinya. Ini dikarenakan cuaca di kawasan PT PGE hujan deras.
\"Kita tidak bisa menuju TKP tempat korban, kita lanjutkan besok pagi karena tidak memungkinkan hujan begini, bisa-bisa bertambah korban,\" ucap Ghufron.
Karena cuaca tidak memungkinkan, Kapolda beserta jajaran, awak media serta unsur Muspida pemerintahan Kabupaten Lebong, langsung balik kanan untuk melakukan pertemuan agar kegiatan evakuasi berikutnya berjalan dengan baik. Jum\'at (29/4) sekira pukul 08.00 WIB Kapolda bersama sekitar 75 anggota kepolisian langsung bergerak untuk melakukan pencarian korban.
\"Hari ini cuacanya bagus, mari kita ke tempat pencarian para korban,\" ajak Ghufron, ketika menuju tempat kejadian yang diduga tempat 4 korban atas nama Sarnoby Zambora (27), Edyo Rajo Beto (23), Deki Karnando (23) warga Kelurahan Tes Kecamatan Lebong Selatan dan seorang anak dari korban bernama Doris dan Diana masih berumur 3 tahun, warga Kelurahan Taba Anyar Kecamatan Lebong Seletan Kabupaten Lebong yang saat ini belum ditemukan.
Dimana, kawasan korban tertimbun di sekitar semburan uap gas panas bumi yang mencapai 70 drajat calcius. Kapolda bersama stakeholder Kabupaten Lebong dan Asisten II Setda Provinsi, Iskandar ZO, sebagai perwakilan dari pemerintahan Provinsi Bengkulu, berjalan kaki menyusuri tanah longsor dialiri air terasa panas walaupun sudah menggunakan sepatu but.
Ketika tiba, kapolda beserta rombongan mencoba melakukan pencarian yang mana di kawasan tersebut sudah ada pihak keluarga korban juga melakukan pencarian tidak bisa berbuat apa-apa, karena kondisi suhu dan aliran tanah serta air yang panas hanya bisa dilakukan alat berat.
\"Karena suhu diatas 70 drajat celcius, material bebaruan sangat besar, sehingga hanya bisa dilakukan alat berat\" ujar kapolda.
Akan tetapi, walaupun dengan kondisi uap gas bumi sangat panas, Kapolda beserta anggota, TNI, pemerintah daerah BPBD dan pihak Pertamina sendiri. Bertekad akan selalu melakukan pencarian terhadap korban diduga tertimbun material longsor.
Dilakukannya pencarian terhadap para korban sendiri, tidak lepas dengan adanya informasi dari berbagai sumber saksi dari pihak keluarga mengetahui jika para korban pada saat kejadian sedang berada di kawasan tersebut. Akan tetapi, walaupun pihak keluarga menjelaskan titik posisi tempat para korban. Semua pihak yang melakukan pencarian tidak berfokus di satu tempat saja. Hal ini dikarenakan musibah yang terjadi adalah musibah tanah longsor yang bisa saja tempat para korban tergerus di bawah material longsor. Oleh karena itu, dimanapun ketika melakukan pengerukan menggunakan alat berat yang saat ini 4 unit telah dikerahkan secara bertahap dan berhati-hati.
Apalagi dengan medan yang cukup sulit dengan material bebatuan yang sangat besar. Suhu yang panas serta dengan kondisi cuaca yang tidak mendukung (selalu diguyur hujan). Sehingga pencarian harus dilakukan sejak pagi hari hingga pukul 14.00 WIB, karena jika dipaksakan hingga diatas pukul 14.00WIB, bisa menambah korban jiwa karena aliran di kawasan longsor akan deras jika sedang diguyur hujan.
\"Walau cuaca tidak mendukung, mudah-mudahan dengan pencarian maksimal dan dibantu alat berat dengan pencarian yang maksimal juga, para korban bisa secepatnya diketemukan,\" harap Kapolda
Selanjutnya, dikarenakan hari pencarian merupakan hari Jumat, sekitar pukul 11.30 WIB, Kapolda beserta rombongan balik arah meninggalkan tempat kejadian musibah tanah longsor untuk menjalankan shalat Jumat selain itu juga sudah terlihat cuaca mulai mendung dan kemungkinan diatas jam 13.00 WIB akan kembali diguyur hujan. Setelah berbalik arah dari TKP, Kapolda beserta rombongan beristirahat sejenak di kantor PT PGE sembari membersihkan badan yang selanjutnya akan menjalankan ibadah shalat Jumat.
\"Hari sudah siang dan hari ini hari Jumat , jadinya kita istirahat sejenak menjalankan shalat, nanti bila cuaca mendukung dilanjutkan kembali\" ajak Kapolda kepada semua yang ada di sekitar kejadian.
Dikarenakan di Bengkulu, Kapolda beserta unsur pimpinan Polda Bengkulu masih ada kegiatan yang tidak bisa juga ditinggalkan, sehingga setelah menjalankan shalat Jumat di salah satu desa Kabupaten Lebong.
Kapolda beserta rombongan balik kanan untuk menuju Kota Bengkulu, akan tetapi walaupun Kapolda meningalkan tempat kejadian, anggota Kepolisian beserta yang lainnya tetap melakukan pencarian serta selanjutnya Polda Bengkulu akan segera membawa anjing pelacak yang ada untuk melakukan pencaraian terhadap para korban.(614)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: