Puluhan Ayam Mati Mendadak

Puluhan Ayam Mati Mendadak

 \"Bengkulu ARGA MAKMUR, BE - Puluhan ayam kampung di Desa Sumber Agung, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara (BU), beberapa hari belakangan ini ditemukan mati mendadak.

Berdasarkan penelurusan BE, sedikitnya sudah 32 ekor ayam milik 6 kepala keluarga di desa tersebut ditemukan mati.

Dedi (30) salah satu pemilik ayam mengaku, kejadian itumulai terjadi hari Rabu (28/4) lalu. Awalnya, ayamnya mati 5 ekor, kemudian mati lagi 3 ekor ayam lainnya.

\"Sebelumnya ayam saya sehat-sehat saja, tidak ada ciri-ciri sakit. Tapi paginya sudah mati,\" ungkap Dedi.

Diceritakannya, ciri paling mencolok pada ayam yang sudah mati tersebut warna badannya berubah berwarna biru. Khawatir virusnya menyebar, ia pun langsung mengubur semua bangkai ayam tersebut.

Selain itu, ayam tetangganya juga mengalami hal serupa. Sedikitnya sudah ekor mati mendakan dengan ciri-ciri mirip seperti ayam miliknya, yakni badannya membiru.

\"Sebelumnya sudah ada yang mati punya tetangga saya dan sudah dibakar. Setelah itu gantian ayam saya yang mati,\" imbuh Dedi.

Melihat kejadian tersebut, Dedi melapor ke kepala desanya, dan kepala desa melaporkan ke petugas peternakan lapangan (PPL) Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) BU untuk mengecek kondisi ayam mati tersebut.

Salah seorang PPL desa setempat, Tugiyo mengaku jika ciri-ciri ayam mati tersebut mirip dengan kejadian tahun 2008 di Desa Pagar Banyu. Dimana saat itu ratusan ayam mati terinjangkit flu burung.

\"Kejadian ini mirip dengan ayam mati mendadak di Desa Pagar Banyu tahun 2008 lalu. Untuk itu, saya langsung sarankan warga mengubur dan membakar ayam yang mati itu,\" jelas Tugiyo.

Sementara itu, Dokter Hewan dari Distanak, drh Ayu yang ikut turun ke lokasi itu menyebutkan, ayam mati karena diserang virus golongan orthomyxovirus tipe A. Namun untuk membuktikan virus tersebut masuk ke dalam klasifikasi flu burung atau H5N1, maka masih diperlukan penelitian lanjutan.

\"Nama virusnya orthomyxovirus tipe A, virus ini memang menyerang unggas dengan ciri-ciri badan berwarna biru jika ditemukan mati,\" ungkap Ayu.

Berdasarkan sidak yang dilakukan Kepala Distanak BU, Gunawan Razali SE MM, kemarin, virus tersebut berasal dari ternak ayam yang dibeli warga dari pedagang keliling. Mengingat kejadian seperti ini tidak pernah ditemukan sebelumnya. Sementara itu untuk lokasi kandang babi juga jauh dari pemukiman warga.

\"Kejadian ini terjadi karena warga membeli ayam dari luar. Karena sebelum mereka membeli ayam, kejadian ayam mati tidak pernah terjadi,\" jelas Gunawan.

Selain menyarankan agar tidak membeli ayam yang dijual pedagang keliling, Gunawan juga meminta agar warga bisa memperbaiki kondisi kandang ayam.

\"Tempatkan kandang ayam ditempat terbuka terkena sinar matahari, semprotkan disinfektan 3 kali satu minggu, kubur dan bakar ayam yang mati dan cuci tangan dengan sabun setelah memegang ayam untuk mengantisipasi virus masuk kedalam tubuh manusia,\" sarannya. Dijelaskannya, virus flu burung mudah dimusnahkan, tetapi jika masuk ke dalam tubuh manusia bisa berakibat fatal.

\"Jika ada ayam mati, bakar dan kubur, jangan dikonsumsi lagi. Setelah memegang ayam, cuci tangan dengan sabun,\" demikian Gunawan.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: