Mencari Korban Longsor Lebong Bawa Anjing Pelacak
Kapolda Turun Langsung
UPAYA pencarian terhadap 4 korban yang diduga masih tertimbun di lokasi Cluster A pengeboran panas bumi milik PT Pertamina Gheotermal Energy (PGE) Hulu Lais, hingga hari kedua pasca kejadian banjir bandang belum membuahkan hasil. Guna cepat menemukan korban itu, berbagai upaya dilakukan. Selain dengan alat berat, pencarian juga melibatkan paranormal dan anjing pelacak Polda Bengkulu. Dwi dan Erick, Lebong
Setelah sebelumnya terhalang cuaca, pencarian terhadap 4 korban longsor yang belum ditemukan kembali dilanjutkan, Jumat (29/4). Kapolda Bengkulu M, Brigjend Pol Drs M Ghufron MM MSi langsung memimpin anggotanya sebanyak 75 orang. \"Hari ini cuacanya bagus, mari kita ke tempat pencarian para korban,\" ajak Kapolda kepada anggotanya, Jumat sekira pukul 8.00 WIB.
Kapolda bersama stake holder Pemkab Kepahiang dan Pemprov Provinsi Bengkulu, kemudian berjalan kaki menyusuri tanah longsor yang dialiri air panas yang suhunya mencapai 70 derajat celcius. Walaupun sudah menggunakan sepatu boot, terasa kaki masih panas.
Kapolda beserta rombongan mencoba melakukan pencarian di kawasan tersebut. Kemudian sudah ada pihak keluarga korban yang juga melakukan pencarian, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena kondisi suhu dan aliran tanah serta air yang panas. Pencarian hanya bisa dilakukan menggunakan alat berat.
Selain pencarian normal, upaya dilakukan mencari empat korban yang tertimbun material longsoran dilakukan dengan menggunakan anjing pelacak milik Polda Bengkulu. Hanya saja, mengingat ketebalan longsor dengan dasar tanah masih sekitar 10 meter lebih, membuat penciuman anjing tidak peka.
Sementara itu, warga bersama tim SAR dari TNI, Polri, BPBD, Dinsos dan PMI melakukan salat gaib untuk ke empat korban yang masih tertimbun. Salat gaib yang dilakukan usai salat jum\'at tersebut diikuti anggota TNI, Polri, PMI, tim evakuasi dan keluarga korban, dilaksanakan di dalam tenda evakuasi diikuti dengan khusuk oleh jamaah. Itu dilakukan untuk korban longsor yang hingga saat ini masih belum ditemukan.
\"Salat gaib digelar untuk mendoakan 4 korban longsor yang sampai saat ini belum ditemukan. Harapannya semoga amal baik korban yang belum ditemukan diterima oleh Allah SWT, dosa-dosanya diampuni,\" ungkap Imam salah satu jamaah usai salat gaib kemarin.
Selain itu, dikatakan Egit, salah satu kakak korban, dirinya berharap agar pencarian dilakukan sampai keempat korban ditemukan. \"Harapan saya sampai ketemu,\" imbuhnya.
Sementara Dandim 0409 Rejang Lebong, Letkol Kav Hendra S Nuryahya dan memimpin pencarian korban mengatakan, upaya pencarian terkendala tebalnya material longsor dan cuaca yang tidak mendukung.
Diperkirakan material longsor terdiri dari batu dan tanah yang menimbun cluster A tersebut mencapai 1 juta kubik. Material ini bersumber dari bukit yang terbelah dua akibat diterjang air dari danau Bukit Belerang yang merupakan hulu Sungai Air Kotok.
\"Untuk pencarian kita masih fokus di dua titik yakni sekitar lokasi kontainer tempat tiga korban istirahat. Kemudian titi kedua di lokasi sekitar jembatan dekat pondok Doris dimana anak Doris yang terlepas dari gendongan. Evakuasi cukup sulit karena material yang diduga menutup kontainer bebatuan besar dan material tanah cukup tebal,\" ungkap Dandim.
Dikatakannya, hingga saat ini pihaknya belum menetapkan batas waktu pencarian korban banir bandang dan longsor PGE.
\"Kita tidak ada menetapkan batas waktu pencarian, yang pasti kita upayakan secepatnya kita dapat menemukan korban yang tertimbun ini,\" kata Dandim.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: