14 Gepeng Ditangkap, Diduga Ada Eksploitasi Anak

14 Gepeng Ditangkap, Diduga Ada Eksploitasi Anak

BENGKULU, BE - Dinas Sosial Kota Bengkulu melakukan penertiban Gepeng (gelandangan dan pengemis) di setiap simpang kota. Sebanyak 14 orang Gepeng berhasil diamankan, karena keberadaan mereka dianggap telah meresahkan masyarakat. \"Kegiatan ini melibatkan pihak kepolisian (Polda, Polres) dan Satpol PP, dan kita mendapatkan 14 Gepeng,\" kata Kepala Dinas Sosial Kota, Syarifuddin kepada BE, usai mendata Gepeng, kemarin. Dari pendataan yang dilakukan, para Gepeng yang berhasil ditangkap ini mulai dari usia, 11 sampai 95 tahun, yang rata-rata berasal dari luar Bengkulu.  Namun, salah satu diantaranya, seorang ibu bernama Tari berusia 23 tahun yang membawa anaknya bernama Fauzan berusia 23 bulan, untuk mengemis di jalanan. Menurut Syarifuddin, hal ini sudah termasuk eksploitasi anak, karena dianggap tidak seharusnya anak yang masih Balita diajak untuk mengemis di jalanan dengan kondisi lalu lintas yang penuh dengan bahaya kecelakaan.  Bahkan pihaknya sempat menduga anak tersebut diberikan obat agar tidak menangis dan tampak tenang dengan lingkungan di jalanan. \"Anak itu diajak berhari-hari berjemur dan panas-panasan itukan tidak wajar.  Sanksinya akan dibawa ke pihak kepolisian, itu termasuk eksploitasi anak, dan sudah ada undang-undangnya,\" ungkapnya. Pihaknya mengaku saat ini belum menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi para Gepeng tersebut.  Namun, yang hanya bisa dilakukan setelah ditangkap hanya pendataan, kemudian dibina, dan dikembalikan ke daerah asal atau tempat tinggalnya masing-masing. Bahkan rencana pihak Dinsos untuk memasangkan spanduk imbauan ke pengendara agar tidak memberikan uang ke para Gepeng pun tidak berhasil dilakukan.  Karena, spanduk yang sempat terpasang sudah dilepaskan/dirusak oleh para Gepeng itu sendiri.  Sehingga, saat ini pihaknya masih memikirkan upaya konkret agar Kota Bengkulu bisa bebas Gepeng. \"Gepeng ini kan sudah menjadi penyakit masyarakat, tapi kalau benar-benar bebas saya mungkin memerlukan waktu yang panjang,\" pungkas Syarifuddin. Namun, kegiatan rutin Dinas Sosial ini tidak akan pernah bosan dilakukan meski para Gepeng yang ditangkap sudah menjadi langganan. Setidaknya dapat memberikan efek jera, seperti yang dilakukan kemarin, rambut para Gepeng ini dicukur, agar penampilan yang tampak semrawut tersebut tidak meresahkan masyarakat lagi. (805)\"Data

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: