Labfor Mabes Polri Temukan Gergaji Besi di Rutan Malabero

Labfor Mabes Polri Temukan Gergaji Besi di Rutan Malabero

\"Dirjen

BENGKULU,BE - Tim laboraturium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Palembang bersama tim Forensik Polres Bengkulu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Malabero Kota Bengkulu, pada Minggu (27/3) siang.

Dalam olah TKP yang berlangsung sekitar dua jam itu, tim gabungan menemukan barang-barang yang seharusnya tidak berada di dalam ruang tahanan, seperti gergaji besi.

\"Ada beberapa barang-barang yang seharusnya tidak ada di Rutan, kok ada di dalam ada sudah kita lakukan pengamanan, yang jelas banyak yang kita temukan\" kata Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIK kepada BE, kemarin.

Meskipun demikian, Kapolres Bengkulu masih enggan membeberkan barang-barang apa saja dan bagaimana cara barang-barang yang ditemukan itu dapat masuk ke dalam Rutan. Namun, menurut pantauan BE, barang-barang yang seharusnya tidak ada itu seperti gergaji besi, korek api gas, handphone, bambu dan batu.

\"Kalau untuk apa saja yang ditemukan dan bagaimana bisa ada di Rutan, saya belum bisa sampaikan, karena kita masih melakukan penyelidikan dan pendalaman-pendalaman,\" ujar Kapolres.

Selain itu, Kapolres mengatakan, tim Labfor juga mengamankan dan mengambil sampel-sampel abu dari bekas terbakarnya puing-puing Rutan tersebut. Abu-abu bekas terbakarnya puing-puing itu dibawa untuk dijadikan bahan penelitian dalam melakukan penyelidikan.

\"Labfor juga mengambil dan mengamankan abu untuk dibawa ke laboraturium, nanti kalau Labfor sudah menyimpulkan dan berkasnya sudah di tangan kita, akan saya sampaikan hasilnya kepada rekan-rekan wartawan,\" imbuhnya.

Tim Laboraturium Forensik (Labfor) Mabes Polri cabang Palembang bersama tim Forensik Polres Bengkulu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Malabero Kota Bengkulu, pada Minggu (27/3) siang.

Dalam olah TKP yang berlangsung sekitar dua jam itu, tim gabungan menemukan barang-barang yang seharusnya tidak berada di dalam ruang tahanan, seperti gergaji besi. \"Ada beberapa barang-barang yang seharusnya tidak ada di Rutan, kok ada di dalam ada sudah kita lakukan pengamanan, yang jelas banyak yang kita temukan\" kata Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIK kepada BE, kemarin.

Meskipun demikian, Kapolres Bengkulu masih enggan membeberkan barang-barang apa saja dan bagaimana cara barang-barang yang ditemukan itu dapat masuk ke dalam Rutan. Namun, menurut pantauan BE, barang-barang yang seharusnya tidak ada itu seperti gergaji besi, korek api gas, handphone, bambu dan batu.

\"Kalau untuk apa saja yang ditemukan dan bagaimana bisa ada di Rutan, saya belum bisa sampaikan, karena kita masih melakukan penyelidikan dan pendalaman-pendalaman,\" ujar Kapolres.

Selain itu, Kapolres mengatakan, tim Labfor juga mengamankan dan mengambil sampel-sampel abu dari bekas terbakarnya puing-puing Rutan tersebut. Abu-abu bekas terbakarnya puing-puing itu dibawa untuk dijadikan bahan penelitian dalam melakukan penyelidikan. \"Labfor juga mengambil dan mengamankan abu untuk dibawa ke laboraturium, nanti kalau Labfor sudah menyimpulkan dan berkasnya sudah di tangan kita, akan saya sampaikan hasilnya kepada rekan-rekan wartawan,\" imbuhnya.

Dalang Pembakaran Polres Bengkulu telah mengantongi dalang dibalik aksi kerusuhan dan pembakaran di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Malabero Kota Bengkulu. Hanya saja, pihaknya masih enggan membeberkan dalang dan pelaku pembakaran Rutan tersebut. Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan terhadap 14 orang tahanan yang diduga terlibat dalam masalah tersebut.

\"Sudah lebih dari 14 tahanan yang kita periksa terkait peristiwa ini dan saat ini masih ada yang menjalani pemeriksaan,\" kata Kapolres.

Dijelaskan Kapolres, setelah melakukan pemeriksaan terhadap tahanan-tahanan yang ruangannya berdekatan dengan ruang tahanan Aseng di Blok 4 A, pihaknya telah mengetahui apa penyebab dibakarnya Rutan, siapa pelaku pembakaran dan siapa yang menyuruh sehingga terjadinya kebakaran dahsyat di Rutan tersebut.

\"Yang jelas kita sudah mengetahui penyebab pembakaran ini dari segi penyidikan, tinggal dukungan dari hasil Labfor nanti. Kita juga sudah mengetahui siapa yang melakukan dan siapa yang menyuruh,\" ungkapnya. Meskipun demikian, Kapolres Bengkulu juga masih enggan membeberkan kepada awak media, siapa pelaku pembakaran yang dimaksud dan pelaku itu merupakan tahanan kasus apa.

\"Saya belum bisa sampaikan kepada rekan-rekan media, karena kita masih terus melakukan penyelidikan dan pendalaman-pendalaman lagi,\" tutup Kapolres.

Dirjen Pas Sambangi Rutan

Tiga hari pasca dibakarnya Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Malabero Kota Bengkulu oleh tahanan kasus narkoba, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas), I Wayan Kusmiantha Dusak menyambangi Rutan yang berlokasi di Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu, pada Minggu (27/3) sekira pukul 08.35 WIB.

Dalam inspeksi mendadak (Sidak) terhadap bangunan peninggalan zaman Belanda itu terlihat Dirjen Pas didampingi oleh beberapa orang pejabat daerah dan jajarannya. Saat tiba di Rutan Malabero itu, Dirjen Pas yang menumpangi kendaraan roda empat langsung masuk ke dalam Rutan tersebut untuk menyaksikan langsung sisa puing-puing yang bertebaran.

Setelah sekitar 30 menit melakukan pemantauan terhadap kondisi bangunan rutan yang hanya meninggalkansekitar 10 persen saja. Dirjen Pas menyampaikan, fokus pertama yang akan dilakukan pihaknya ialah mengembalikan kondisi warga binaan dan sipir yang bertugas di Rutan tersebut.

\"Fokus kita yang pertama mengembalikan kondisi warga binaan dan petugas kita, karena tahanan mengalami trauma serta petugas lebih trauma lagi,\" kata I Wayan Kusmiantha Dusak, kemarin.

Kemudian, lanjut Dirjen Pas, ia sangat menyayangkan peristiwa mengerikan dan sempat membuat suasana lingkungan menjadi mencekam itu, dapat terjadi. Terutama hal yang sangat ia sesali ialah tewas terpanggangnya tahanan yang tidak memiliki andil dalam pemicu berkobarnya sijago merah tersebut.

\"Kedua kejadian di sini memakan korban, kita sangat menyayangkan kenapa bisa sampai ada korban, tapi yang namanya musibah kan semua itu diluar perkiraan kita,\" ujarnya.

Menurut Dirjen Pas, sembari menunggu hasil investigasi dari pihak yang berwenang, 254 tahanan yang berhasil diselamatkan pihak kepolisian dalam peristiwa maut itu menempati Lapas Bentiring Kelas II A Kota Bengkulu terlebih dahulu.

\"Sementara memang harus di Bentiring dulu, sampai ada hasil dari investigasi seperti apa, apakan di tempat lain atau Rutan ini akan dibangun kembali,\" tutupnya. (CW6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: