Ini Jenis Mobil Bekas yang Paling Laris

Ini Jenis Mobil Bekas yang Paling Laris

\"091106_995856_Mobil_bekas_d\"SURABAYA – Penjualan mobil bekas masih lumayan cerah. Bahkan, pasar mobil second hand tahun lalu menikmati pertumbuhan 15–20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan pertumbuhan masih berlanjut di dua bulan pertama tahun ini. Menurut Haris Suwignyo, pemilik Haris Motor, pada Januari dan Februari pihaknya mengalami peningkatan penjualan 25–30 persen daripada bulan yang sama tahun lalu. ’’Selisih harga antara mobil bekas dan mobil baru menjadi salah satu faktor naiknya permintaan. Apalagi, untuk mobil bekas, barangnya ready stock. Berbeda dengan mobil baru yang terkadang masih harus inden,’’ katanya. Penjualan Haris Motor selama ini ditopang pameran bursa mobil bekas. Sekali pameran, pihaknya bisa menjual 10–12 unit mobil. Sekitar 30–40 persen penjualan masih didominasi segmen mobil penumpang (multi purpose vehicle/MPV). Segmen kedua yang menopang penjualan adalah city car dan mobil hemat atau LCGC. Pertumbuhan penjualan ternyata juga dialami Sekawan Motor. Kepala Marketing Sekawan Motor Petrus Simon menyatakan optimistis mampu meraup pertumbuhan sebagaimana tahun lalu. Segmen city car  yang menjadi andalan Sekawan Motor mendominasi penjualan, yakni sekitar 60 persen. Supervisor Cahaya Motor Yohanes Winata mengakui, mobil keluaran 2009–2013 merupakan jenis yang paling diburu konsumen. Kontribusi penjualannya bisa mencapai 80 persen dari total penjualan. Meski demikian, sejumlah jenis mobil keluaran lawas masih diburu konsumen. Salah satunya Kijang LGX keluaran 2003. ’’Peminatnya memang masih banyak,’’ tuturnya. Hingga pertengahan Maret, Cahaya Motor menikmati kenaikan pertumbuhan hingga 70 persen. Momen keagamaan seperti Idul Fitri menjadi waktu jualan yang paling penting untuk mobil bekas. ’’Penjualan mulai naik 4–5 bulan sebelum Lebaran. MPV biasanya paling banyak diminati untuk momen itu,’’ jelasnya. Selain faktor inden, penurunan harga mobil bekas dinilai tidak terlalu tinggi. Hanya sekitar 15–20 persen. Sementara itu, penurunan harga mobil baru bisa mencapai 30–40 persen. Karena itu, banyak konsumen yang memilih membeli mobil bekas daripada mobil baru. (vir/c15/noe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: