DBD, Bocah Meninggal
KEPAHIANG, BE - Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) saat ini semakin merajalela di Kabupaten Kepahiang. Ini setelah banyaknya warga yang menjadi korban akibat gigitan nyamuk Aedes Aigipty tersebut. Seperti halnya dialami oleh Ilham (10), warga Desa Tebat Monok yang harus kehilangan nyawanya akibat kasus DBD tersebut. Warga desa Tebat Monok, Sanjaya (40) mengatakan korban yang masih duduk dibangku sekolah dasar (SD) tersebut meninggal dunia setelah sempat dirawat di Rumah Sakit M Yunus Bengkulu selama 3 hari akibat DBD yang dideritanya. \"Bocah tersebut merupakan salah satu korban yang meninggal akibat DBD. Sebelum meninggal korban sempat dirawat di rumah sakit Bengkulu,\" ungkap Sanjaya. Menurut Sanjaya, ia mendapat kabar korban meninggal sekitar pukul 12.00 wib, Minggu (14\\2). Saat yang bersamaan jenazah korban langsung di bawa dari Bengkulu menuju ke rumah korban di Dusun 4 Desa Tebat Monok Kepahiang. \"Hari ini (kemarin) jenazah langsung di bawa ke rumah duka untuk disemayamkan kemudian di makamkan,\" ujar Sanjaya Atas hilangnya nyawa bocah akibat DBD ini, Sanjaya berharap pihak Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang peka dan melakukan suatu tindakan nyata agar kejadian serupa tida terulang lagi. \"Kita sudah tentu tidak ingin ada korban DBD berikutnya, oleh karena itu, kita desak Dinkes segera berbuat,\" harap Sanjaya. Sementara itu, Badar yang juga warga setempat, mengaku sangat kaget mendengar kabar adanya korban yang meninggal dunia akibat DBD tersebut. Menurut Badar ini merupakan pukulan untuk pemerintah agar tidak berdiam diri saja. \"Segeralah antisipasi, apakah diasap pakai poging atau apalah namanya itu, jangan diam saja, disinilah peran daerah dalam memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat,\" harapnya. Disisi lain, tewasnya bocah Tebat Monok tersebut mengundang reaksi anggota DPRD dari Partai Nasdem, A Haris yang juga merupakan warga Desa Tebat Monok. Aris meminta pihak Dinkes bisa serius menangani DBD di Kepahiang ini. \"Saya sudah menelpon Kadis Dinkes Asli Samin, saya minta dia serius menangani DBD ini jangan banyak alasan itu dan ini, karena ini menyangkut nyawa seseorang dan buktinya warga kita sudah meninggal dunia,\" tegas Aris Menurut Aris korban DBD di Kepahiang sudah puluhan orang, dan sejak jauh hari sudah ditetapkan Kepahiang siaga DBD tapi yang terjadi satu orang masih kecolongan meninggal dunia. \"Kami tidak ingin hal serupa terulamg lagi sehingga kami harapkan pihak Dinkes Kepahiang bisa bekerja,\" sampai Aris.(505)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: