Gara-gara Behel Siswa Diskor, Ortu Lapor Dewan

Gara-gara Behel Siswa Diskor, Ortu Lapor Dewan

\"ssiswi BENGKULU, BE - Pertengkaran sesama teman sekelas yang dialami Devarona (Dona) siswa kelas 3 Jurusan Pemasaran SMKS 1 Pembangunan Kota Bengkulu, berujung sanksi skor dari pihak sekolah.  Awalnya karena persoalan sepele, dimana Dona yang menggunakan kawat gigi/behel baru, mendapatkan ejekan dari temannya, hingga akhirnya bertengkar.  Namun yang disayangkan dari kejadian tersebut, Evi orang tua Dona, melakukan tindakan kasar terhadap lawan anaknya yang bernama Venti.  Sebab tidak terima anaknya diperlakukan kasar oleh teman sekelasnya, sehingga meluapkan amarah dengan melempar payung, bahkan terkesan lancang karena dilakukan di depan guru sekolah.   Alhasil dari pertikaian tersebut Dona diskorsing selama 2 bulan oleh pihak sekolah dengan tujuan mengkondusifkan keadaan terlebih dahulu.  Merasa dirugikan dari keputusan pihak sekolah tersebut, orang tua Dona akhirnya melaporkan ke DPRD kota.  Dan berharap agar bisa dikembalikan lagi ke sekolah, mengingat posisi anak sudah kelas 3 dan mendekati ujian. \"Di drop out, aku yang salah anak aku yang dilibatkan, apa gak ada toleransi lagi?  Sampe langsung dipatahkan kayak gitu, anak aku udah kelas 3 dia mau ujian,\" cetus Evi. \"Awalnya, kan aku baru ni pake behel kan, dan dia ngomong-ngomongi behel aku murahan la, trus aku omong gak usah norak lah ini gaya. Eh tiba-tiba datang langsung remes muka aku.  Jadi siapa yang salah sedangkan aku gak ada ganggu,\" cerita Dona. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi bersama komisi 3 yakni Mardensi, Rena Anggaraini, Dedi Exwan, Baidari Citra, dan Yani Setianingsih, melakukan Sidak untuk mengkonfirmasi penjelasan dari pihak sekolah, kemarin (10/2). Menurut Erna, hal ini merupakan persoalan kecil, yang seharusnya sekolah bersikap bijak dengan memberikan teguran terlebih dahulu.  Sebab, dinilai kurang sesuai jika  sekolah langsung memberikan punishment/hukuman kepada siswa selama 2 bulan tidak boleh ikut sekolah. Seharusnya sekolah tidak boleh melakukan hal tersebut, karena sekolah itu adalah hak pribadi orang untuk mendapatkan pendidikan. \"Hanya gara-gara hal kecil perselisihan antara siswa yang kemudian melibatkan orang tuanya, artinya ketika siswa tidak boleh masuk selama 2 bulan maka itu menjadi urusan kita bahwa sekolah tidak boleh melakukan hal itu. Boleh memberikan hukuman, tetapi berikanlah hukuman yang tidak merugikan. Artinya hukuman yang masih mendidik,\" tutur Erna saat menyampaikan ke pihak sekolah. Sementara, Kepala Sekolah, Elya Heriyanti yang ditemani Waka Humas menjelaskan bahwa kebijakan memberikan hukuman kepada Dona tersebut, diputuskan setelah melakukan rapat musyawarah dewan guru. Selain itu, pihak sekolah pun juga telah mengkonsultasikan persoalan tersebut ke Dinas Pendidikan Kota, dan mendapatkan rekomendasi agar Dona bisa diikutkan ujian saat itu juga.  Namun, kembali kepada kebijakan sekolah, untuk  sementara waktu belum bisa dilakukan langsung. Dengan alasan guru akan meninjau kondisi sekolah dalam keadaan kondusif. Dan Dona akan diikutkan dengan ujian susulan. \"Kami tunggu posisinya aman, tenang dan sekolah kondusif.  Dan kami sudah menyampaikan kepada Dona untuk menunggu dulu karena akan kami panggil lagi ke sekolah. Jadi tidak perlu mengadu kemana-mana, karena kamikan masih perbolehkan dia ujian, tapi kami punya hak menentukan apakah ini aman, kan kami yang tahu di sekolah ini.  Kalau nanti kondisinya bakal ribut lagi, apa jaminan kami untuk anak kami yang lain,\" jelas Elya. Sedangkan menurut Waka Humas Elfitra, dimana yang bermasalah itu adalah orang tuanya yang menunjukkan sikap emosionalnya baik di depan guru, bahkan ditengah keramaian siswa yang sedang berkumpul. \"Ini tiba-tiba melempar anak pakai payung kemudian saya duduk menyelesaikan masalah dan menanyakan baik-baik.  Tapi saat itu ibunya langsung melempar lagi dan mengejar anak siswa kami keluar, jadi kami sebagai guru merasa tidak dihargai,\"  ungkap Elfitra. Dari hasil pertemuan tersebut, didapati bahwa setelah selesai pelaksanaan ujian praktek dan ujian tertulis, Dona akan dijadwalkan kembali oleh pihak sekolah untuk diikutkan ujian. (805)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: