SEGERA, Pemkot Buka Lowongan Tenaga Kontrak
BENGKULU, BE - Terhitung pada tanggal 31 Desember 2015 lalu, seluruh tenaga kontrak dilingkungan pemerintah kota Bengkulu telah habis masa kontraknya. Sehingga saat ini Pemerintah kota tidak memiliki tenaga kontrak, hal ini sesuai dengan komitmen pemerintah kota untuk melakukan evaluasi dan rasionalisasi. Maka dari itu, seluruh Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) diminta untuk segera menyiapkan konsep tenaga apa saja yang dibutuhkan tenaga kontrak 2016 ini sesuai dengan bidang yang dipekerjakan. Sekretaris daerah kota Bengkulu, Marjon MPd mengatakan bahwa pengangkatan tenaga kontrak harus seizin pimpinan, kemudian kebutuhan tersebut wajib diumumkan secara rinci dan terbuka ke masyarakat, bahkan bila perlu pengumuman tersebut disampaikan melalui media atau di tempel di kantor masing-masing. \"Seluruh SKPD agar mengumumkan tenaga apa saja yang dibutuhkan kalau perlu melalui media atau ditempel di kantor, sehingga orang akan melamar pada bidang itu, jadi tidak asal datang melamar tapi bidangnya gak jelas,\" kata Marjon kepada BE kemarin. Dalam hal ini Marjon kembali menegaskan agar setiap SKPD tidak melakukan perekrutan tenaga kontrak yang asal-asalan. Melainkan harus dilihat kualifikasi bidang pendidikan sesuai dengan pekerjaan yang akan dipertanggung jawabkan. Hal ini untuk mencegah agar tidak ada kecemburuan sosial, kemudian kecurigaan pakai uang, serta berkembangnya isu bahwa lebih memilih saudara atau teman akrab berdasarkan hubungannya bukan berdasarkan kemampuannya (nepotisme). Dan inilah yang dilakukan pemerintah kota sebagai wujud kepedulian dan menghargai bidang pendidikan. \" Jangan mentang-mentang ini saudaranya sekda lalu diterima langsung, ya gak bisa begitu. Kalau gak cocok bidangnya jangan diterima. Ini saya harapkan semua SKPD demikian,\" ungkap Sekda. Menurutnya, dengan seperti itu maka hasil kinerja atau pencapaian target disetiap SKPD itu akan lebih optimal dan maksimal, karena tenaga kontrak yang ada benar-benar memiliki standar kualifikasi kemampuan yang jelas serta dapat mempertanggungjawabkan pekerjaannya sesuai yang diharapkan. \"Jangan sampai nanti misalnya tamatan Agama, diterima honor di PU, kemudian tugasnya disuruh buat gambar gedung, kan gak cocok. Kalau seperti itu bisa-bisa nanti sampai dikantor cuma minum kopi duduk santai lalu pergi, nah itu yang dikeluhkan,\" tukas Marjon. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: