20 Ribu HPR Divaksin
CURUP, BE - Meskipun pada tahun 2015 stok vaksin hewan penular rabies (HPR) di Rejang Lebong hanya sebanyak 17 ribu, pihak Dinas Peternakan dan Perikanan Rejang Lebong melalui Puskeswan berhasil melakukan vaksin terhadap 20 ribu ekor HPR.
Menurut Kepala Puskeswan Curup, drh Firi Asdianto, dari 20 ribu ekor HPR tersebut, ada yang telah dilakukan vaksinasi sebanyak 2 kali. Sebab, kegiatan vaksinasi yang mereka lakukan selain rutin juga berdasarkan permintaan warga.
\"Penambahan vaksin HPR ini karena kita melakukan pengakuan ke Dinas Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, sehingga yang awalnya hanya ada 17 ribu vaksin bisa terealisasi sebanyak 20 ribu,\" ungkap Firi
Meskipun jatah vaksin untuk Rejang Lebong sudah habis, ketersedian vaksin rabies di Puskeswan Curup selalu tersedia. Hal tersebut penting dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyakit rabies di Rejang Lebong.
\"Untuk stok vaksin harus selalu ada, kapan akan habis kita langsung mengajukan penambahan ke provinsi, hal ni penting karena rabies sangat mematikan,\" jelas Firi. Meskipun penyakit rabies ini berbahaya, menurut Firi kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi masih terbilang rendah. Karena, masih banyak warga yang enggan memvaksin HPR yang mereka miliki padahal mereka sudah berkeling dari desa ke desa.
Sementara itu, terkait dengan target vaksinasi pada tahun 2016 ini, ia belum bisa memastikan jumlahnya. Namun menurutnya minimal akan sama dengan yang ditargetkan pada tahun 2015 lalu. Stok vaksin untuk tahun 2016, menurut Firi, selain dari Provinsi Bengkulu juga dari Kabupaten Rejang Lebong sendiri. Dimana menurutnya untuk dari Rejang Lebong sendiri disiapkan sekitar 1000 vaksin. Sedangkan sisanya berasal dari Provinsi Bengkulu baik dana yang berasal dari APBD Provinsi Bengkulu maupun APBN.
Untuk pelaksanaan vaksinasi rabies, pihak Keswan terkendala personil maupun sarana dan prasana penunjang seperti mobil operasional. Namun hal tersebut tidak terlalu menjadi kendala karena bisa meminjam baik dengan Dinas Peternakan dan Perikanan maupun Dinas Kesehatan Rejang Lebong.
\"Yang menjadi kendala adalah saat kendaraan yang kita butuhkan sedangkan digunakan, sehingga terpaksa kita menggunakan kendaraan yang ada,\" ujar Firi
Selain itu ia juga mengungkapkan, dalam meudahkan masyarakat untuk mendapat vaksinasi, pihaknya menempatkan sejumlah petugas dibeberapa kecamatan yang bisa mencakup kecamat-kecamatan terdekat. Petugas tersebut antara lain satu di Kecamatan Bermani Ulu, satu orang di Binduriang dan satu orang lagi di Kecamatan PUT.
Menurut Firi pihaknya hanya menemukan satu anjing yang positif yang tertular rabies. Hal tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan uji laboratorium. \"Kemungkinan besar lebih dari satu, karena banyak masyarakat yang tidak melapor bila HPR khususnya anjingnya tertular rabies. Karena masyarakat langsung mengeleminasi HPR yang tertular,\" katanya.
\"Alhamdulillah untuk tahun 2015 tidak ada masyarakat Rejang Lebong yang tertular rabies. Berbeda dengan tahun 2014 lalu ada dua orang yang tertular rabies yang kedua-duanya meninggal dunia,\" akhir Firi,\" tambahnya.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: