Disangka Bom Ternyata Alat Pendeteksi Cuaca

Disangka Bom Ternyata Alat Pendeteksi Cuaca

BENGKULU, BE- Kotak yang menghebohkan di kawasan jalan Lintas Nakau RT 24 RW 04 Kelurahan Sukarami Kecamatan Selebar Kota Bengkulu dipastikan bukan bom. Ternyata kotak tersebut merupakan alat pendeteksi cuaca . Alat tersebut sengaja diterbangkan peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geologi (BMKG) untuk mengetahui ketinggian partikel es. Alat tersebut tidak sama sekali berbahaya, walaupun sedikit menyerupai bom rakitan. \"Barang atau kotak tersebut bukan barang berbahaya atau bom. Namun barang tersebut adalah video sounde yang mana sebagai monitor partikel es di awan. Kami sengaja terbangkan pakai balon udara besar, supaya bisa melihat berapa ketinggian partikel es dan dapat mendeteksi cuaca di Kota Bengkulu\", ujar Sopia Lestari, Peneliti Muda Iklim Cuaca BPPT, Senin (21/12). Sopia mengatakan, video sounde dilaunching atau diterbangkan sebanyak 20 unit saat hujan turun. Alat tersebut akan jatuh selama 3 sampai 4 jam. Tidak bisa diprediksi ke mana alat tersebut. \"Biasanya ketinggian 40 sampai 45 Km balon udara akan pecah dan alat tersebut akan jatuh. Jadi tak sampai berhari-hari alat tersebut akan jatuh,\" ujarnya. Selama 45 hari, kata dia, mulai 9 November sampai 25 Desember dilakukan penelitian tentang cuaca di Kota Bengkulu. Sebelumnya juga dilakukan penelitian yang sama di Kota Padang dan Citeko Bandung. Penelitian sebelumnya tidak ada suatu kehebohan atau kepanikan dari warga atas alat tersebut. Hanya di Bengkulu pertama kalinya alat tersebut menuai kepanikan. Hal itu suatu kewajaran, karena alat tersebut bisa dikatakan benda asing yang belum pernah dilihat masyarakat umumnya dan sedikit menyerupai bom. \"Sebenarnya di dalam alat tersebut juga terdapat suatu tulisan atau sticker, yang berisi bahwa alat tersebut adalah alat video sounde atau pendeteksi cuaca. Pada saat itu mungkin sticker yang ada di alat tersebut lepas atau ada ketertinggalan penempelan sticker. Jadi masyarakat tidak mengetahui apa alat tersebut sebenarnya,\" tuturnya. (cw3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: