4 Mahasiswa Berorasi di Simpang 5

4 Mahasiswa Berorasi di Simpang 5

\"RIO-AKSI BENGKULU, BE - Pencegahan pelanggaran Pemilukada, terus digecarkan oleh semua pihak. Baik dari KPU, BAWASLU maupun dari pihak lainnya. Namun berbeda dikalangan mahasiswa, terlihat banyak tak aktif dalam melakukan pencegahan terjadinya pelanggaran pemilu.  Seperti halnya pencegahan pelanggaran terberat, yaitu Money Politik atau politik dengan membagi-bagikan uang demi mendapatkan suara terbanyak. Terlihat tak banyak mahasiswa yang melakukan aksi nyata untuk melakukan pencegahan untuk menolak money politik. Padahal, mahasiswa sendiri diketahui sebagai agen perubahan yang bakal akan meneruskan peruangan bangsa dikemudian hari. Hal ini seperti yang terjadi, pada Senin (7/12) pagi, terlihat sebagian mahasiswa saja yang melakukan aksi tolak politik uang. Tercatat hanya 4 orang mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Bengkulu, yang melakukan aksi dan berteriak untuk menolak mone politik. Korlap Aksi, Fahrur Rahman dalam orasinya menyampaikan bahwa, nasib masyarkat Bengkulu pada 5 tahun mendatang, ditentukan pada 9 Desember mendatang. Maka dari itu, demokrasi yang berjalan saat ini jangan dikotori dengan politik uang. \"Mari kita tegaskan kepada semua masyarakat Bengkulu, bersama-sama untuk menolak money politik. Ingat, suara kita tidak bisa dibeli, karena suara kita menentukan nasib kita semua dalam 5 tahun mendatang,\" tegas Fahrur dalam aksinya, kemarin (7/12). Aksi yang dijaga 1 orang personil polisi tersebut, Korlap aksi juga menyampaikan, bahwa politik uang selarang dilarang oleh panitia penyelenggara pemilu. Money Politik juga diharamkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh dengan gampang menerima uang yang diberikan kepada calon kandidat kepala daerah. \"Ingat kawan-kawan, para pengendara jalan dan semua masyarakat Bengkulu, jangan sampai memilih pemimpin yang hanya mengadalkan uang untuk merah suara kemenangan. Karena bila suara kita sudah dapat dibeli, maka bila pejabat tersebut memimpin, sudah bisa dipastika bahwa pejabat tersebut bakal akan melakukan koropsi. Bahkan yang paling berbahaya sekali, kesejahteraan masyarakat tidak pernah kita temui dalam 5 tahun mendatang,\" sorak Fahrur dengan lantang. Sementara itu, aksi yang dimulai dengan berjalan dari depan Masjid Jamik menuju Bundaran Simpang Lima ini, juga sempat menjadi perhatian pengendara jalan yang melintas. Mahasiswa yang berjumlah 4 orang ini juga membawa kertas karton dengan tulisan \"Tolak money politik, lima menit menentukan lima tahun kedepan\" dan \"Jangan Golput 9 Desember, ayo nyoblos\". Peserta aksi, Adit juga menyampaikan, dengan berjumlah 4 orang mahasiswa yang datang untuk aksi. Namun 4 orang ini terasi 4 ribu orang, karena dengan melakan pencegahan untuk menolak politik kotor, maka demokrasi yang telah bertembuh dewasa ini, akan menentukan pemimpin yang benar-benar, mempu melakun perubahan demi kesejahteraan masyarakat. \"Biarlah kami 4 orang, tapi ingat suara kami bagaikan 4 ribu orang. Karena kami yakin, dengan semua bersama-sama melakukan penolakan politik kotor. Maka kita bisa pastikan Bengkulu ini bakal akan maju. Kalau sudah dikotori, siapa yang bakal akan menyesal nantinya? Oleh karena itu, mari kita berjasama-sama gunakan hal pilih kita, pilih dengan hati nurani, pelajari visi misinya, pilih pemimpin yang cerdas, lalu kemudian datang ke TPS untuk mencoblos pilihan kita dan yang pasti tetap teguh untuk menolak politik uang,\" tandas Adit. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: