Ini Alasan Harga Premium Tak Diturunkan

Ini Alasan Harga Premium Tak Diturunkan

JAKARTA - Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan harga BBM jenis premium tidak ikut diturunkan saat ini karena mengikuti situasi yang dihadapi Pertamina. Menurutnya, berdasarkan perhitungan harga keekonomian premium Pertamina saat ini belum tercapai sehingga tidak ada penurunan harga. “Apabila terjadi efisiensi, rupiah membaik, ICP mengalami kestabilan baru bisa sesuaikan. Karena BBM bukan barang subsidi. Karena itu tetap akan disesuaikan ke harga keekonomian. Kami ingin menjaga policy subsidi tetap dilakukan,” ujar Sudirman dalam jumpa pers di kantor presiden, Jakarta, Rabu (7/10). Terkait harga solar yang turun Rp200 dari Rp6.900 menjadi Rp6.700, menurut Sudirman, akan mulai berlaku tiga hari setelah diumumkan. Pemerintah, ujarnya, memberi kesempatan pada produsen dan pedagang untuk menyesuaikan harga karena untuk penurunan harga perlu persiapan logistik. Untuk harga avtur, bagi penerbangan internasional turun sebanyak 5,33 persen. Sedangkan, untuk domestik sebanyak 1,4 persen. “Karena Pertamina punya tugas yang memang harus mengcover seluruh bandara di Indonesia, termasuk perintis. Sementara pemain internasional hanya fokus ke bandara besar. Di sini pertamina memberikan diskon lebih besar untuk internasional,” lanjutnya. Sementara itu, harga elpiji turun dari Rp141 ribu untuk ukuran 12 kg menjadi Rp 134 ribu. Terjadi penurunan sekitar 4,72 persen. Itu telah mulai berlaku sejak 16 September lalu. Untuk Pertamax turun dari Rp 9250 menjadi Rp9.000. Itu berlaku sejak 1 Oktober. “Pertalite walaupun masih harga diskon tapi Pertamina memberikan penurunan harga dari Rp 8.400 menjadi Rp8.300. Itu turun 1,2 persen,” tandas Sudirman.(flo/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: