Semua Terminal Mubazir
BENGKULU, BE - Wajar saja jika Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tak kunjung membangun terminal Betungan dari tipe B ke tipe A seperti yang dijanjikan saat Bengkulu menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional (HPN) 2014 lalu. Sebab, semua terminal yang ada di Bengkulu ini mubazir karena tidak lagi dikelola oleh pemerintah daerah. Sejumlah terminal itu adalah Terminal Betungan, Terminal Air Sebakul dan termasuk Terminal Sungai Hitam juga bisa disebut mubazir, karena sejak beberapa tahun belakangan ini terminal tersebut tidak lagi dimanfaatkan. \"Sangat disayangkan terminal ini mubazir, karena sebelumnya terminal ini bisa dikatakan terminal yang paling produktif di Provinsi Bengkulu,\" sesal Anggota Komisi III sekaligus Calon Wakil Gubernur Bengkulu, Mujiono SIP saat melakukan inspeksi mendadak ke Terminal Sungai Hitam baru-baru ini. Ia mengaku prihatin melihat kondisi terminal tersebut sudah tidak berfungsi lagi, bahkan tidak terlihat seorang pun penumpang yang menunggu angkutan di terminal tersebut. Demikian juga dengan petugas terminal tidak ada di lokasi, semua ruangan terlihat tertutup dan tidak ada mobil angkutan angkutan umum, baik angkutan dalam kota (Angkot) maupun antar kota dalam provinsi dan antar kota antar provinsi (AKAP) tidak lagi pernah mampir ke terminal tua tersebut. Menurut Mujiono, sepinya Terminal Sungai Hitam itu disebabkan tidak tertibnya lalu lintas angkutan umum dan travel, sehingga terminal tidak lagi dijadikan tempat transit penumpang karena travel langsung menjemput dan mengantarkan penumpang ke alamatnya masing-masing. Kader PDIP tersebut juga mengatakan, telantarnya terminal tersebut juga dikarenakan pengemudi kendaraan umum atau travel enggan masuk ke kawasan terminal. \"Ini masalah serius yang harus ditindaklanjuti dan dinas terkait harus segera menyelesaikan permasalahan ini,\" katanya. Cawagub yang mendapingi Sultan ini pun mengutarakan beberapa solusi atas terminal itu, diantaranya dengan menertibkan angkutan umum dan melarang travel plat hitam masuk ke dalam kota, selain itu juga masalah infrastruktur terminal tersebut harus diperbaiki agar sopir angkutan umum betah berada di terminal. \"Terminal ini butuh perbaikan agar pengemudi dan penumpang kendaraan umum betah berlama-lama di terminal ini. Pihak terkait mesti rajin mengusulkan pembangunan infrastruktur ini agar dapat terealisasi,\" jelasnya. Menurut Mujiono, bila travel liar bisa ditertibkan, maka akan berimbas meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebab yang beroperasi hanya angkutan umum pelat kuning yang berkewajiban memberikan retribusi bagi daerah. \"Jika travel pelat hitam bisa ditertibkan, maka dengan sendirinya akan meningkatkan PAD, saya sangat prihatin dengan kondisi terminal yang tidak terawat ini padahal bisa mendatangkan PAD yang besar bagi pemerintah daerah,\" tukasnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: