DPRD Rancang Pansus Mess Pemda
BENGKULU, BE - Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu geram dengan kembali molornya lelang pemanfaatan aset Mess Pemda Provinsi Bengkulu. Sebelumnya panitia lelang sudah menjanjikan bahwa lelang akan dimulai awal September ini, namun kenyataannya molor bahkan dokumen lelangnya saja belum selesai disusun. Wakil rakyat inipun berencana akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) bila lelang tidak juga dilaksanakan sampai akhir September ini. Pansus tersebut akan menelusuri penyebab molornya pelaksanaan lelang tersebut, karena lelang sendiri bukan kali ini molor, melainkan sudah direncanakan sejak 2 tahun lalu. Namun belum juga terealisasi. \"Kami tunggu dulu sampai akhir bulan ini, kalau lelang belum juga dilaksanakan, maka tidak solusi lain kecuali kami akan membentuk Pansus,\" kata Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, H Edi Sunandar kepada BE, kemarin. Jika ada kendala atau persoalan dalam pra lelang, ia meminta panitia lelang yang saat ini tengah bekerja menyampaikan kepada Komisi III untuk dicarikan solusinya. Sebab, selama ini panitia lelang tidak ada komunikasi dengan Komisi III, padahal Komisi III sendiri memiliki andil yang cukup besar untuk menyelesaikan masalah aset itu. \"Kalau ada kendala jangan diam saja, laporkan kepada kami. Nanti kami akan membantu menyelesaikannya dengan memanggil pihak-pihak terkait. Jika diam seperti ini, maka kami anggap tidak ada masalah dan lelang harus segera dilaksanakan,\" tegas Politisi Nasdem ini. Di sisi lain, ia sendiri mengaku menyayangkan sikap panitia lelang yang belum menuntaskan dokumen lelang tersebut, padahal sejak 2 bulan lalu Panitia Lelang dikabarakan sudah mulai menyusunnya. Karena belum selesainya penyusunan dokumen lelang itu, ia pun mensinyalir ada ketidakserisaun panitia lelang. Pasalnya, semua dasar hukumnya berupa Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Gubernur Bengkulu tetang aset sudah ada, hanya saja tinggal Panitia Lelang yang menyusunnya. \"Sebelumnya juga sudah saya katakan, mengenai lelang aset ini hanya tinggal keseriusan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu yang dimulai dari panitia lelang, tim pemanfaatan aset hingga gubernur Bengkulu. Kalau semuanya serius, maka proses lelang pun bisa disegerakan atau dipercepat, tapi kalau tidak serius memang agak repot,\" kesalnya. Semakin lama aset itu dibiarkan terbengkalai tak dirawat, Edi pun memastikan kerusakannya akan semakin parah. Sedangkan angggaran untuk pemiliharaannya sudah tidak dianggarkan lagi melalui APBD Provinsi Bengkulu. Untuk itu, ia meminta Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah memerintahkan panitia lelang dan tim pemanfaatan aset untuk segera melelang aset senilai Rp 60 miliar tersebut. Selain bisa mendatangkan pendapatan bagi Pemerintah Provinsi Bengkulu, juga akan membuat aset itu terawat dan tidak hancur begitu saja. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: