Paslon Jangan Memaku Pohon
CURUP, BE - Menjelang dilaksanakannya Pilkada serentak pada Desember 2015 mendatang, sudah banyak pasangan calon (Paslon) yang mulai mensosialisasikan dirinya sebagai calon kepala daerah. Berbagai media dijadikan sarana untuk sosialisasi tersebut tak terkecuali pohon, baik yang ada di tengah kota maupun di kawasan pedesaan. Menyikapi akan hal tersebut, aktivis lingkungan dari Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) meminta agar para Paslon tidak memafaatkan media pohon untuk sosialisasi. \"Kita menolak Paslon memanfaatkan pohon untuk sosialisi terlebih lagi memaku pohon untuk memasang alat peraga seperti poster,\" ungkap Aktivis FK3I Korwil Rejang Lebong, Muhammad Antoni. Menurut Antoni, dengan memanfaatkan media pohon terutama yang ada ditengah-tengah kota akan mengancam keberadaan pohon itu sendiri bahkan bisa menyebabkan pohon mati. Padahal menurutnya keberadaan pohon saat ini sangat penting selain sebagai paru-paru kota juga untuk meminimalisir dampak pemanasan global yang saat ini tengah melanda dunia. \"Kami berharap masyarakat untuk jeli memilih calon, bila memang ada Paslon yang memasang alat peraga dipohon dengan dipaku, maka pasangan tersebut tidak layak untuk dipilih,\" tambah Antoni. Selain itu, Antoni juga berharap kepada masing-masing Paslon untuk memberikan pemahaman terkait dengan hal ini kepada tim-tim pemenangan masing-masing Paslon. Karena menurut Antoni, yang melakukan pemasangan alat peraga adalah tim pemenangan. Selain itu, Antoni juga menjelaskan, berdasarkan pengamatan yang mereka lakukan. Dari sejumlah Paslon yang mendaftar ke KPU Rejang Lebong, tidak ada satupun Paslon yang mengusung visi dan misi yang peduli akan lingkungan. Padahal menurutnya kawasan Rejang Lebong yang banyak ditemukan hutan merupakan kawasan konservasi di Provinsi Bengkulu. \"Meskipun mereka tidak membawa visi dan misi terkait dengan kepedulian terhadap lingkungan, tidak memasang alat peraga yang bisa merusak pohon yaitu dengan cara memaku kami rasa sudah cukup, meskipun tidak bisa kita pungkiri saat ini sudah ada Paslon yang sudah memaku pohon untuk memasang alat peraga,\" demikian Antoni. (251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: