Anggaran Tes Urine Kurang
BENGKULU, BE - Anggaran sebesar Rp 133 juta untuk melakukan tes urine 400 PNS Pemkot, dinilai kurang. Oleh sebab itu, pelaksanaan tes urine terhadap pegawai ini tidak bisa mendapatkan hasil maksimal karena jumlah yang sangat terbatas. Kepala Badan Narkotika Kota, M Bakhsir, mengungkapkan bahwa ditahun ini terjadi peningkatan yang cukup tinggi yang ditunjukkan oleh pegawai untuk melakukan tes urine. Artinya kesadaran sudah timbul untuk mengecek kondisinya dari gejala Narkoba. Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana pihaknya kesulitan dalam menjaring PNS untuk melakukan tes urine karena banyak yang lari/kabur. Sehingga perlunya penambahan anggaran dalam melakukan tes urine ke depan. \"Seiring dengan tingginya minat dari PNS hendaknya kuota ini bisa ditambah agar semua PNS yang berada di jajaran kota Bengkulu bisa bersih dari narkoba,\" kata Bakhsir kepada BE, kemarin. Selain itu, dijelaskannya dari dana tersebut digunakan untuk keperluan/perlengkapan yang dibutuhkan dalam melakukan tes urine seperti botol urin, alat pendeteksi narkoba, biaya operasional dan sebagainya. Dibandingkan dengan jumlah PNS kota yang ada, setidaknya berbanding lebih dari 50 persen dengan kuota yang disediakan. Sebab seperti yang terjadi di hari pertama bertempat di Pemkot, para pegawai yang datang hampir mencapai 400 orang, dan itu baru di satu lokasi saja, dengan jumlah tersebut belum lagi mencukupi untuk dilakukan tes urin di instansi atau SKPD lainnya, yang kalau di jumlah secara keseluruhan berjumlah ribuan. Kendati demikian, Bahksir menuturkan karena keterbatasan anggaran maka diharapkan agar para PNS dapat melakukan pengecekan urin secara mandiri. \"Kita harapkan pegawai itu bisa melakukan secara mandiri, mungkin keterbatasan anggaran jadi kita harapkan mandiri setiap kita jadwalkan mereka bisa tes,\" imbuh Bakhsir. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: