BNK Temukan 1 PNS Terindikasi Narkoba
BENGKULU, BE - Badan Narkotika Kota (BNK) kemarin (28/8) melakukan tes urine. Kantor pertama yang menjadi sasaran BNK yakni Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berada di kantor walikota pada pukul 08.00 WIB di ruang sekretariat PKK kota. Dari hasil tes yang dilakukan BNK yang bekerjasama dengan RSUD Kota, berhasil menemukan 1 PNS yang terindikasi Narkoba dari 100 pegawai yang dilakukan tes. Kepala BNK, M Bakhsir mengatakan bahwa tes urine ini berguna untuk mengetahui apakah di dalam tubuh ada gejala atau terindikasi Narkoba. Artinya meskipun ada PNS yang didapati terindikasi Narkoba, maka hal tersebut bukan berarti pegawai itu seorang pengguna Narkoba. Sebab dijelaskannya, pada umumnya yang namanya Narkoba itu, tanpa sengaja bisa terindikasi karena dapat ditimbulkan dari makanan sehari-hari yang dikonsumsi. \"Berdasarkan keterangan dokter, sebelum PNS itu tadi dites diakuinya bahwa salah seorang pegawai itu lagi sakit dan sedang masa minum obat. Menurut dokter tadi bahwa obat instan yang dia makan itu bisa saja ada kandungannya. Jadi belum tentu dia pengguna Narkoba,\" kata Bakhsir kepada BE kemarin. Kendati demikian, dirinya belum mengetahui siapa pegawai yang terindikasi tersebut, sebab urin yang diambil untuk sampel tersebut hanya di kodei dengan nomor. Sehingga, saat ini dirinya masih menelusuri kejelasannya, namun dirinya telah mengkoordinasikan kepada pihak pimpinan Pemkot, dan dari hasil tersebut akan segera ditindaklanjuti sesuai prosedur. Dan juga, kalau pegawai tersebut memang harus dilakukan rehabilitasi maka hal ini tidak akan menggangu pekerjaan wajib sebagai PNS, sebab rehabilitasi/pengobatan ini bisa dilakukan secara berdampingan. \"Kita akan telusuri dulu apa yang biasa dia makan, dan memang kalau sudah sembuh akan coba kita tes lagi, tapi kalau memang dia tetap terindikasi narkoba akan kita tindaklanjuti untuk segera di lakukan rehabilitasi atau akan kita obati agar benar-benar dia terbebas dari narkoba,\" terangnya. Disamping itu, Bahksir menuturkan bawasannya untuk pelaksanaan tes urin di tahun ini terjadi peningkatan, dimana pada tahun sebelumnya, pihak BNK kesulitan dalam mengumpulkan PNS untuk di tes urin, sebab masih ada ketakutan atau persepsi yang salah di masyarakat terhadap pelaksanaan tes tersebut. Akan tetapi, di tahun ini kesadaran masyarakat/PNS ini sudah timbul untuk melakukan tes urin, sebab dalam pelaksanaan yang dilakukan tim BNK mulai dari pucuk pimpinan hingga karyawan/staf pemkot, secara berbondong-bondong datang sendiri dan menyatakan ingin melakukan tes urin, artinya sosialisasi yang dilakukan pihaknya dapat dicerna oleh para pegawai bahwa tujuan dari tes urin tersebut hanya untuk membantu mengetahui dan mengobati adanya indikasi narkoba dalam setiap tubuh masing-masing pegawai itu sendiri. Dalam hal ini, Bahksir mengakui bahwa hal ini menjadi kemudahan bagi pihaknya dalam membantu Pemerintah dalam program bersih dari narkoba. \"Kita niatnya itukan untuk memberikan kesehatan kepada semua orang, artinya kesempatan ini harusnya mereka pakai, baik yang tidak merasa terindikasi maupun yang memang pemakai yang ingin berubah. Cepat-cepat lah lapor tidak akan ditangkap atau pidana, tapi akan kita bantu dengan rehabilitasi,\" tutur Bakhsir Selain itu, pelaksanaan tes urin ini akan dilakukan selama 4 hari dengan dibagi 100 perharinya, kendati demikian pihak BNK menghawatirkan bahwa dengan jumlah atau kuota sebanyak 400 PNS itu tidak cukup/seimbang dalam menelusuri PNS yang terindikasi narkoba. Menggingat seiring dengan kesadaran dari PNS itu sendiri yang meningkat hendaknya Pemerintah Kota dapat meningkatkan pula jumlah kuota yang disediakan. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: