Fatmawati Layak Jadi Ibu Bangsa

Fatmawati Layak Jadi Ibu Bangsa

\"\"Triono Kepala LKBN Antara

BENGKULU,BE- Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara H Saiful Hadi meminta agar wartawan di Bengkulu menjadi pelopor untuk mempromosikan Fatmawati Soekarno sebagai ibu bangsa. Ia mengatakan istri proklamator RI itu sangat layak dijadikan Ibu Bangsa, mengingat jasanya dalam memberikan dukungan persiapan kemerdekaan RI pada 1945. \"Ibu Fatmawati wajib diberikan nama sebagai Ibu Bangsa, karena ia merupakan wanita pertama yang menjahit bendera merah putih menjelang proklamasi kemerdekaan,\" ujarnya, dalam acara serah terima jabatan Kepala Biro Perum LBKN ANTARA di Bengkulu, kemarin.Ia mengatakan, publikasi mengenai peran ibu Fatmawati mendampingi proklamator Soekarno saat diasingkan di Bengkulu selama ini masih minim. Karena itu, media harus memiliki peran untuk mempromosikan hal tersebut. Salah satunya dengan cara mempublikasikan kepahlawan Fatmawati dan peranannya dalam membantu perjuangan Bung Karno merebut kemerdekaan. \"Angkatlah kepahlawanan ibu Fatmawati, karena putri Bengkulu itu layak jadi ibu bangsa,\" katanya.Fatmawati yang bernama asli Fatimah lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923 dan meninggal dunia di Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Mei 1980 (57) merupakan istri dari Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno.Ia mendampingi Bung Karno sebagai istri dan Ibu Negara dari 1945 hingga 1967, ketika akhirnya memilih keluar dari Istana Kepresidenan.Fatmawati adalah putri tokoh Muhammadiyah Bengkulu, Hassan Din ini juga dikenal berjasa dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945. \" Ini jangan dikaitan dengan anaknya yang memiliki partai. Tidak ada hubungannya dengan partai politik, karena Fatmawati merupakan milik seluruh bangsa,\" katanya. Di sisi lain, kehadiran Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara H Saiful Hadi ke Bengkulu dalam rangka menghadiri serah terima jabatan Kepala Biro Perum LKBN ANTARA Bengkulu. Jabatan kepala saat ini diduduki Triono Subagyo, sedangkan Indra Goeltom mendapatkan promosi jabatan sebagai Kepala Perum LKBN Antara Sumatera Selatan. Triono Subagyo yang akrab dipanggil Yoyo adalah fotografer LKBN Antara yang selama ini bertugas di Lampung. \" Karena saya seorang jurnalis fotografer, nanti saya akan keliling Bengkulu untuk mengekspos potensi-potensi yang ada di Bengkulu,\" ujar Yoyo.

Uji Kompetensi Sementara itu, Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Cabang Bengkulu Sukatno, mengatakan untuk meningkatkan kompetensi wartawan, PWI Cabang Bengkulu akan melakukan uji kompetensi wartawan pada Juni 2012 dengan peserta sebanyak 50 orang. \"Akan dilaksanakan selama dua hari,\" katanya.Ia berharap wartawan yang bertugas di Provinsi Bengkulu untuk mengikutinya guna meningkatkan SDM wartawan itu bersangkutan. Sebab ke depan, hanya wartawan yang memiliki kompetensi yang berhak melakukan kegiatan peliputan berita. \"Narasumber berhak menolak wartawan yang tidak memiliki kompetensi. Dan, ini (uji kompetensi) sudah menjadi agenda nasional,\" tuturnya. Sebelumnya juga disinggung oleh Saiful Hadi, bahwa wartawan Indonesia diwajibkan mengikuti uji kompentensi untuk mendapatkan sertifikasi profesi bidang kewartawanan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia di media. \"Sertifikasi wartawan ini bertujuan meningkatkan SDM wartawan itu sendiri agar bisa menjadi wartawan yang profesional sehingga tidak kalah dengan kalangan jurnalist cityzen yang saat ini mulai bermunculan,\" katanya.Ia menegaskan, sertifikasi wartawan tersebut bukan untuk membatasi atau membedakan antara satu wartawan dengan wartawan lainnya. Namun, untuk menyandang profesi sebagai wartawan sangat mudah dan gratis serta dapat dilakukan oleh siapa saja, sehingga perlu dilakukan sertifikasi wartawan.(100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: