Sakit di Tanah Suci, JCH Dipulangkan

Sakit di Tanah Suci, JCH Dipulangkan

JAKARTA, BE - Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memberikan perlakukan khusus kepada jemaah Resiko Tinggi (Risti) atau jatuh sakit ketika menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Bila jemaah haji tersebut sakit-sakitan dan perlu perawatan, akan langsung dipulangkan ke Tanah Air. \"Perlakuan khusus untuk yang risti itu ada, ada tim manasik kesehatan yang mengajarkan kepada jamaah ada ibadah yang rukun, ada ibadah yang bisa diwakilkan (badal). Jika pada saat wukuf jamaah sakit, maka kami menyiapkan apa yang dinamakan safari wukuf.  Ini adalah mengantarkan jamaah yang sakit dengan kendaraan khusus, dengan pengawalan petugas,\" ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji (Kapuskeshaj) Kemenkes, dr. Fidiansyah di Jakarta, Kamis (20/8). Ia menambahkan, badal adalah perlakuan ibadah yang bisa diwakilkan oleh (jemaah) yang sehat, ketika ada jemaah sakit pada proses kegiatan ibadah haji di sana. Sehingga Kemenkes mengimbau dalam prosesi ibadah haji para jemaah tetap dijaga kesehatanya, yaitu dengan memilih ibadah wajib dengan ibadah rukun, agar stamina tetap sehat dalam menjalani ibadah haji. Berikutnya, lanjut Fidiansyah, ketika jemaah haji (Risti) yang mengalami sakit-sakitan. Mereka akan dipulangkan lebih cepat, tidak perlu menunggu kloter pemulangan. Misalnya, dianjurkan ketika jemaah yang sakit-sakitan tidak perlu melakukan ibadah sunah arbain di Madinah. \"Makanya kita katakan akan kita evakuasi atau istilah maksulkan pulang cepat itu. Jadi mereka tidak usah ikut dari kloter asalnya, karena kloter asal (jemaah) tergantung jarak antara setiap kloter (yang pulang) tergantung pada kedatangan pertama atau gelombang kedua,\" katanya. Oleh karena itu, untuk menunjang kebugaran khususnya asupan suplai air agar jemaah tetap prima. Ketika jemaah berada di tanah suci pemerintah Indonesia akan menyiapkan spot-spot air minum, seperti ketika jemaah masuk ke masjid botol-botol air zam-zam sudah berderat tersedia. \"Begitu (jemaah) kita ke tempat salat, di depan kita sudah ada air zamzam.   Di jalanan pun nanti banyak warga yang membantu menyediakan air minum yang disebut dengan sabilillah, yaitu sebagai penjamu tamu-tamu Allah,\" terangnya. Dengan demikian, Fidiansyah mengimbau kepada jemaah haji bisa langsung mengambil air dan jangan malu-malu. Dikarenakan terkadang orang-orang Indonesia suka malu atau sungkan ketika disediakan air gratis. \"Mudah-mudahan spot-spot ini juga akan dikembangkan,\" tuturnya. Sementara itu, Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kemenag, Abdul Djamil mengatakan, mengenai jemaah haji yang sakit-sakitan di Tanah Suci akan dipulangkan lebih cepat melalui proses penelitian dan pemeriksaan oleh dokter. Karena tidak semudah itu, tapi harus diteliti dengan seksama. \"Apakah jemaah ini urgent untuk dipulangkan atau tidak? Harus diperiksa dengan seksama, karena kan semua jemaah haji menginginkan mereka itu punya waktu cukup di sana, untuk beribadah,\" tandasnya. Hari Ini, 3.953 JCH Berangkat Sementara itu, sebanyak 3.953 jemaah haji untuk penyelanggaraan tahun 1436 H / 2015 M, hari ini (Jumat, 21/8) akan diberangkatkan ke Tanah Suci melalui 8 embarkasi di Tanah Air. Kementerian Agama (Kemenag) menjamin dokumen-dokumen, seperti visa, buku kesehatan dan gelang identitas bagi para jemaah haji sudah siap semua. \"Tadi sudah kita lakukan (penyerahan berkas dan keperluan jemaah selama di Tanah Suci) di Asrama Haji Pondok Gede (Jakarta). Karena besok (hari ini) keberangkatan kloter pertama jemaah,\" ujar Direkur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kemenag, Abdul Djamil, di gedung Kemenag, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (20/8). Selain menyerahkan beberapa dokumen kepada jemaah haji. Djamil mengatakan, Kemenag juga sudah memberikan (uang) living cost kepada setiap jemaah sebesar 1.500 SAR, memberikan bimbingan manasik sebelum berangkat haji, dan pemeriksaan kesehatan, serta persiapan kegiataan-kegiataan sebelum jemaah naik pesawat. Dia mengatakan, untuk 8 embarkasi pemberangkatan kloter pertama, sebanyak 388 jemaah berasal dari embarkasi Medan, 450 jemaah dari embarkasi Padang, 445 jemaaah dari embarkasi Jakarta, 355 jemaah dari embarkasi Solo, 445 jemaah dari Surabaya, 450 jemaah dari Makassar, 355 jemaah dari Balikpapan dan 355 jemaah dari Lombok. (wsm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: