Warga Keluhkan KTP Lamban
BENGKULU, BE - Warga Kota Bengkulu mengeluhkan proses pembuatan Kartu Tanda Pendidik Elektronbik (e-KTP) terkesan dipersulit. Bahkan sejumlah warga mengaku kecewa terhadap pelayanan pengurusan e-KTP di Kantor Kependudukan dan Cacatan Sipil Kota Bengkulu. Pasalnya dalam pembuatan e-KTP tersebut, terkesan ada \"permainan\" serta memakan waktu hingga berbulan-bulan. Lamanya waktu itu diduga rawan memunculkan praktik pungutan liar, dan membuat oknum PNS menjadi nakal. Agar e-KTP yang diinginkan cepat dicetak. Lambannya proses pelayanan pembuatan e-KTP itu dikeluhkan Erwanto warga RT 7 RW 4 Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muarabangkahulu Kota Bengkulu. \"Untuk proses pendaftaran saja, saya harus bolak balik sampai 3 kali ke kantor Dukcapil. Itupun setelah saya mengikuti seseorang yang mengaku punya kenalan dekat dengan oknum PNS Dukcapil, dan barulah saya didaftarkan,\" kata Erwanto saat ke Graha Bengkulu Ekspress, kemarin. Lanjut Erwanto, setelah saya terdaftar pun ternyata tidak langsung mendapatkan e-KTP seperti yang saya harapkan, ini tidak sesuai dengan jargon pelayanan maksimal dan pembuatan e-KTP cepat dan mudah, buktinya untuk bisa mendapatkan e-KTP itu saya harus mengantre hingga empat bulan lamanya. \"Ada nomor antrean yang diberikan petugas, dan nomor antrean itu sudah termasuk tanggal pengambilan e-KTP, saya terdaftar pada tanggal 13 Agustus dan baru bisa mengambil pada 14 Desember 2015 mendatang, artinya ada empat bulan lamanya harus menunggu,\" bebernya. Sementara itu Arzan Zahri kepada BE membenarkan jika dirinya pernah membuat e-KTP, dan proses pembuatan itu dapat diperoleh sangat cepat, satu hari langsung jadi. Memang dalam pendaftaran ia hanya menyertakan kartu keluarga, kemudian meminta tolong pada PNS di Dukcapil yang juga temannya. Ia mendapatkan memo tersebut dan dalam memo itu bertuliskan \"dicetak cepat, pukul 15.00 WIB selesai\'\'. Alhasil e-KTP sudah saya dapat. Apakah ada dikenakan biaya, ditanya soal itu Arzan mengaku tidak memberikan sepeser uang apapun. \"Saya hanya kenal orang dalam saja, tidak dimintai uang,\" bebernya. Sayangnya hingga berita ini diturunkan pihak Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Sudarto WS belum bisa dikonfirmasi. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: