Hasil Reses, Masyarakat Keluhkan Jalan Rusak
BENGKULU, BE - Anggota DPRD Provinsi Bengkulu siang kemarin (3/8) menggelar sidang paripurna salah satu agendanya penyampaian hasil reses atau penjariangan aspirasi masyarakat yang dilakukan anggota DPRD Provinsi Bengkulu masa sidang ke II tahun sidang 2015. Reses itu dilaksanakan 8-12 Juni 2015 lalu di 10 kabupaten/kota atau di 7 daerah pemilihan DPRD Provinsi Bengkulu.
Dalam sidang paripurna tersebut, Juru Bicara Reses Sri Rezeki SH memaparkan setidaknya ada 13 hasil reses yang ingin mereka dapat setelah bertemu dan bertatap muka langsung dengan masyarakat. Dari 13 item itu, masalah jalan yang rusak parah terdapat di semua kabupaten di Provinsi Bengkulu menjadi keluhan terbesar masyarakat yang diterima anggota dewan.
\"Poin pertama yang menjadi sorotan adalah masalah infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak parah seperti berlobang, longsor d an nyaris putus. Jalan yang rusak ini tidak hanya terjadi di beberapa kabupaten, melainkan terdapat di semua kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu,\" terang Sri.
Atas keluhan itu, ia meminta kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk memberikan perhatian serius dan memperbaikinya jika anggarannya sudah dianggarkan. Jika anggarannya belum tersedia, Pemprov diminta untuk memasukkannya kedalam APBD 2016 mendatang.
\"Kondisi jalan yang rusak berat ini dikarenakan selama ini perbaikan hanya dilakukan dengan tambal sulam. Kedepan kita tidak mau lagi diperbaiki seperti itu, walaupun anggaran kita minim tapi itu kan tugas pemerintah daerah untuk memenuhinya,\" ujarnya.
Berikutnya meminta pemerintah provinsi dan kabupaten dan kota se Provinsi Bengkulu untuk dapat mengupayakan ekonomi kerakyatan dengan cara memberikan bantuan kepada masyarakay, seperti bantuan bibit kelapa sawit, jagung, karet, ternak sapi, kambing dan bantuan lainnya. Sebab, bantuan tersebut sangat ditunggu oleh masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya, khususnya masyarakat di pedesaan.
\"Peningkatan mutu pendidikan juga menjadi aspirasi masyarakat, seperti membangun sarana dan prasarana sekolah, mulai dari paud hingga SMA. Karena berdasarkan hasil reses kami, banyak gedung sekolah yang sudah tidak layak lagi,\" paparnya.
Selain sarana dan prasarana sekolah, masalah penempatan guru PNS juga menjadi keluhan, karena selama ini guru PNS menumpuk di ibukota kecamatan, kabupatan dan kota. Sedangkan yang mengajar di daerah terpencil hanya ditugaskan guru honorer sehingga mutu pendidikan menjadi jauh berbeda.
\"Terlepas dari masalah pendidikan, jalan yang semak juga perlu diperhatikan oleh pemerintah Provinsi Bengkulu. Untuk menghindari kecelaan lalu lintas perlu dilakukan tebas bayang secara rutin dan terus menerus. Masukan ini juga perlu menjadi perhatian bagi pemerintah kabupaten,\" papar Politisi PDI Perjuangan ini.
Dari segi pertanian, petani mengusulkan bantuan berupa mesin perontak gabah, mesin tebas, pupuk subsidi dan fasilitas lainnya. Selama ini Bengkulu masih terpuruk dan belum bisa menjadi swasembada beras dikarenakan hasil pertaniannya belum maksimal akibat penggarapannya masih semi tradisional.
\"Selanjutnya masalah saran dan prasana kesehatan, pembagian kartu program presiden dan masalah pembangunan moral juga hal penting yang perlu diperhatikan pemerintah. Kita minta permintaan masyarakat ini dapat direalisasi sesuai dengan skala prioritas,\" pintanya.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: