Trotoar dan Drainase Tak Sesuai Spesifikasi
BENGKULU, BE - Proyek pembangunan infrastruktur di Kota Bengkulu, banyak yang tidak sesuai dengan prosedur/spesifikasi yang diinginkan. Seperti trotoar dan drainase yang sedang dibangun di jalan protokol Kota Bengkulu. Hal ini dibuktikan dalam Sidak DPRD Kota melalui komisi II dan komisi I yang didampingi oleh Dinas PU pada pukul 11.00 WIB, kemarin (30/7). \"Pekerjaan pemasangan trotoar ini sepanjang 686 meter. Namun hasil temuan Sidak, ada beberapa item bagian pekerjaan tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Tadi Pak Kadis sudah menyarankan untuk segera dibongkar dan dibuat baru,\" kata Heri Ifzan, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bengkulu. Adapun temuan dalam Sidak tersebut kata Ifzan, yakni proses pembuatan trotoar, kontraktor langsung melakukan pengecoran tanpa membersihkan dan memperbaiki dahulu dinding siring. Hal ini dikhawatirkan membuat aliran air di drainase tersebut akan tersumbat. Kemudian, hasil cetakan mesin/bata petak untuk paving blok, tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Karena setelah dilakukan krosscek, bahan tersebut tidak memberikan jaminan kekuatan yang tahan lama alias asal jadi. Selain itu, tidak adanya papan merek sehingga rincian dan informasi dalam pembangunan tersebut tidak dapat diketahui, baik rincian anggaran, nama kontraktor pelaksana, target waktu, dan sebagainya. Dan juga bahan besi yang seharusnya menggunakan besi 12, namun ketika dilakukan pengecekan, kontraktor menggunakan besi 10, sehingga besi tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati di dalam perjanjian kontrak. \"Sekarang miss komunikasinya dimana? Apakah pengawas yang tidak paham, ataukah mereka memang sengaja untuk mengurangi volume? Nah ini yang jadi persoalan. Nanti kita akan panggil lagi Kadis PU dan kita Sidak tentang pekerjaan tersebut supaya kegunaan uang rakyat itu betul-betul digunakan sesuai posisi dan tempatnya yang benar,\" jelas Heri. Dengan hal tersebut pihak dewan mengharapkan agar proyek pembangunan yang memakan dana anggaran sebesar Rp 1,5 miliar ini, dapat digunakan sebagaimana mestinya. Sehingga untuk langkah ke depannya dewan akan melakukan pengawasan dengan ketat agar pekerjaan tersebut berjalan sesuai dengan yang ditargetkan. \"Langkah kedepannya kalau memang mereka serius dan ingin menyelesaikan pekerjaan itu, harus diakukan perubahan. Artinya mana yang dipasang tidak benar tadi, harus segera diganti mumpung masih ada waktu. Jangan sampai nanti persoalannya ini meruncing,\" paparnya. Sementara itu, Plt Kepala Dinas PU Kota Bengkulu, Nuriansyah juga menyayangkan hal tersebut bisa terjadi. Ia mengakui bahwa pengawas lapangan kurang teliti dalam menentukan bahan yang digunakan. \"Ya kita suruh pekerjanya untuk dibongkar lagi karena air di dalam siring itu tidak mengalir, tidak bisa kita terima kayak gitu. Makanya kita suruh pengawasnya di lapangan itu harus hafal, kita akui pengawas kita kurang teliti. Seharusnya kalau tidak sesuai dengan spesifikasi, jangan dipasang, kalau sudah terpasang, ya harus bongkar,\" tandasnya. (cw3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: