Minim Dana, PBSI Hanya Modal Cinta
BENGKULU, BE - Bulutangkis sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang populer, namun saat ini belum menjadi olahraga primadona di Kota Bengkulu. Hal ini dikarenakan tidak adanya dana yang dianggarkan untuk Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Bengkulu dalam melakukan pembinaan atlet-atlet muda Bengkulu. Kendati demikian, Ketua Umum PBSI Kota Bengkulu yang baru, periode 2015-2019, H Atang Solihat, BE.S.Sos, mengatakan, meskipun minimnya keuangan di PBSI namun pihaknya akan tetap jalan dengan modal semangat dan kecintaan mereka terhadap bulutangkis. \"Kerugian kita tidak maksimal, jadi modalnya hanya karena cinta bulutangkis saja. Kalau tidak, ya pastinya PBSI sudah mati suri betul, tapi kalau posisi sekarang kan kita masih bisa eksis,\" kata Atang saat ditemui BE, kemarin. Selain itu, diakuinya ditahun sebelumnya PBSI sempat mengalami kemandeg-an/mati suri, sebab di kepengurusan yang lama selalu berpedoman kepada figur, yang terkadang membuat anggotanya tidak bekerja. Sehingga ketika pergantian ketua, tongkat estafet selanjutnya tidak berjalan. Namun, belajar dari sebelumnya pihaknya yang menjabat dalam kepengurusan masa bakti 2015-2019 ini, telah menentukan secara selektif dengan menempatkan orang-orang yang memang pada dasarnya mencintai bulutangkis dengan tulus ikhlas, sehingga dalam bekerja pun mereka benar-benar memahami bulutangkis. \"Selama ini kita memang belum pernah ada bantuan dana, kita sebenarnya sudah berani hidup semua, mulai dari atletnya, pelatih dan pengurusnya, namun bukan berarti kami berani mati,\" tukas Atang sambil tertawa. Disamping itu, meskipun kerugian yang di alami tidak maksimal, namun pihak PBSI sangat mengharapkan adanya perhatian dan bantuan dari Pemerintah Kota dan DPRD, sebab dengan minimnya dana tersebut, banyak event-event yang tidak bisa diikuti. Padahal dalam setiap tahapan seleksi se-provinsi, hampir seratus persen yang lolos dan menjadi perwakilan dalam setiap even ke nasional berasal dari atlet Kota Bengkulu. Sehingga hal ini sangat disayangkan, karena potensi yang sangat luar biasa oleh anak-anak tersebut tidak sebanding dengan perhatian Pemerintah Kota, padahal perjuangan mereka semata hanya demi mengharumkan nama Bengkulu sehingga kekuatan Bengkulu dalam cabang bulutangkis kini telah diperhitungkan secara nasional. \"Kami akan tetap berupaya, minta dukungan dari pemerintah kota yang ujung-ujungnya ketuk palunya ada di DPRD, jadi kalau sudah diketuk palu sama Ketua DPRD, mungkin pihak Pemkot melalui SKPD terkait seperti Dispora dan lain-lain bisa menganggarkan,\" sampainya. Untuk saat ini PBSI sangat membutuhkan dana sebesar Rp 382 juta untuk membangkitkan PBSI Kota Bengkulu, dengan menjalani sirkuit turnamen, pembinaan, dan menjalankan rencana kerja terutama persiapan event-event yang akan diselenggarakan pada bulan September mendatang. Diantaranya seleksi pra PON di Bangka Belitung, Astec Open XI 2015 di Jakarta, dan Sirnas Sumatera Open Pekan Baru Riau. \"Sebenarnya kalau kita di bantu 100 sampai 300 juta dalam setahun itu aja, PBSI sudah bisa lebih bangkit lagi, karena dengan minimnya dana ini, banyak even-even yang tidak bisa kita ikuti karena terkait dengan dana operasional yang dibutuhkan,\" beber Atang. (cw3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: