Dinkes Imbau Waspada DBD
BENGKULU, BE - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu kembali menyampaikan sosialisasi dan imbauan kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu. Sebab dimusim panas ini, sejumlah keluhan penyakit mulai terdengar. Di beberapa Puskesmas mulai terlihat beberapa trend penyakit yakni penyakit gatal-gatal atau alergi mulai serang warga. “Sebaiknya masyarakat memastikan telah menutup celah berkembangnya nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit alergi sampai ke demam berdarah Dangue (DBD). Sebab gatal-gatal bisa juga disebabkan dengan gigitan, adapula sebabnya air yang tidak bersih, upayakan hidup bersih,” imbau Kadinkes Herwan Antoni, M.Si. Berdasarkan data yang tercatat di Dinkes terungkap Januari sampai awal Februari tahun 2015 ini saja, tercatat ada 48 kasus demam berdarah tersebar di Kota Bengkulu. Terutama dipemukiman padat penduduk seperti perumnas dan wilayah pesisir. Namun sampai saat ini belum ada yang yang sampai meninggal dunia, sebagai bentuk antisipasinya sejauh ini sudah ditangani sebanyak 30 kasus melalui fogging. \"Namun kita harapkan tidak sampai ada yang meninggal dunia. Dalam waktu dekat ini juga kita akan kembali melakukan fogging, daerah rawan penyebaran nyamuk itu di pemukiman padat penduduk dan wilayàh kumuh serta dipesisir,\" bebernya. Dikatakan bahwa fogging sejatinya tidak cukup untuk menanggulangi menularnya DBD, menurutnya yang paling besar dampak dalam mengatasi serta mengurangi perkembangan nyamuk,yakni kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. \"Seperti imbauan tiga \"M\", menguras,mengubur dan memusnakan, itu yang harus benar-benar dijalankan,imbauan itu sangat teruji keberhasilannya bila benar-benar dilakukan,kepala kelurahan sampai ketua RT harus rutin mengajak masyarakatnya menjaga kebersihan lingkungan,\"paparnya. Lebih jauh dijelaskan bahwa saat ini pihaknya akan merubah sistem, yakni dalam bertindak pihaknya tidak lagi hanya berdasarkan panggilan atau permintaan namun berdasarkan inisiatif dan survei ke lapangan. \"Jika ada panggilan akan tetap di tindaklanjuti, tahun ini kita dianggarkan 400 juta dalam APBD untuk penanganan masalah tersebut,\" tutupnya. (cw3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: