Pertarungan Pilgub Bakal Sengit
BENGKULU, BE - Pendaftaran bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu tinggal hitungan hari, namun sejauh ini belum ada kandidat yang mendapatkan partai politik minimal 9 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu sebagai syarat minimal pencalonan.
Sejauh ini baru Partai Hanura (2 kursi), Partai Kebangkitan Bangsa (4 kursi) dan PKPI (1 kursi) yang sudah final memberikan dukungannya kepada Ridwan Mukti.
Pengamat Politik Universitas Bengkulu, Drs Azar Marwan MSi memprediksikan, kemungkinan besar Pilgub yang berlangsung 9 Desember mendatang akan diikuti 4 pasangan calon.
Rinciannya, Ridwan Mukti akan diusung oleh Hanura, PKB, Nasdem dan PKPI dengan jumlah 11 kursi di DPRD Provinsi Bengkulu.
Selanjutnya, Junaidi Hamsyah akan diusung PDIP yang memiliki 7 kursi dan PPP 3 kursi, jumlahnya ada 10 kursi. Pasangan ketiga adalah Imron Rosyadi-Dian A Syahroza diprediksi akan diusung oleh PAN (4 kursi) dan Gerindra (5 kursi) dengan jumlah 9 kursi. Pasangan berikutnya adalah Sultan B Najamuddin - Syahfan Badri Sampurno yang diprediksi akan diusung oleh PKS (3 kursi) dan Demokrat (6 kursi) berjumlah 9 kursi.
\"Bisa saja terjadi seperti itu, karena yang menentukan koalisi ini bukan pengurus daerah, tapi pengurus pusat. Bisa saja pengurus daerah menginginkan kaolisi dengan partai tertentu, tapi kalau tidak mendapatkan rekomendasi dari DPP, maka koalisi itu tidak bisa berjalan,\" terangnya.
Menurut Azhar, 4 pasangan calon itu adalah maksimal bila kursi partai dibagi habis, atrinya tidak yang dominan mendapatkan dukungan partai. Namun hal tersebut bisa saja berubah, mengingat sejauh ini berbagai upaya masih dilakukan kandidat.
\"Bisa jadi nanti finalnya 3 pasangan calon, karena partai itu biasanya tidak mau asal usung, melainkan tetap melihat peluang untuk menang,\" imbuhnya.
Dari keempat kandidat calon gubernur tersebut (Ridwan Mukti, Sultan B Najamudin, Junaidi dan Imron,red), Azhar mengaku belum bisa dibaca siapa yang akan memiliki peluang memang yang lebih besar. Sebab, dari keempat kandidat itu belum final siapa calon pendampingnya.
\"Calon wakil itu sangat mempengaruhi dan sangat menentukan, jadi partai pengusung dan kandidat mestinya pintar-pintar menbaca hal ini. Namun kesulitan yang bakal terjadi adalah kandidat calon gubernur dipaksa oleh partai untuk memilih pasangannya, karena kepentingan partai ikut bermain dalam kesempatan tersebut,\" ulasnya.
Disisi lain, lanjutnya, partai akan memutuskan bahwa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur harus selaras dengan dengan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan diusungnya. Untuk menselaraskan dengan partai koalisi inilah yang membuat prosesnya masih berjalan hingga saat ini.
\"Koalisi ini kelihatannya akan berlanjut ke kabupaten untuk pengusungan bupati dan wakil bupati. Jika berbeda, maka akan muncul kesulitan tersendiri, karena tidak singkron calon yang diusung di tingkat provinsi dan kabupaten. Akibatnya, mulai dari proses kampanye hingga penerapan strategi pemenangan lainnya akan sulit dijalankan,\" tukasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Demokrat Provinsi Bengkulu H Edison Simbolon mengaku DPP Demokrat belum mengeluarkan rekomendasi apapun mengenai kandidat yang diusungnya.
\"DPP memiliki pertimbangan tersendiri sebelum memberikan keputusan, seperti hasil survei dan lainnya. Artinya hasil survei itu tidak mutlak,\" katanya.
Berdasarkan hasil survei yang pertama lalu, Demokrat mendapatkan 3 nama yang memiliki popularitas tertinggi, yakni Junaidi Hamsyah, Ridwan Mukti dan Imron Rosyadi. Demikian juga untuk wakilnya, pihaknya berusaha wakilnya berasal dari kader Partai Demokrat, mengingat Demokrat adalah partai pemenang kedua di Provinsi Bengkulu. Ia pun mengaku tidak menutup kemungkinan akan berkoalisi dengan PKS, jika memang itu keinginan DPP.
\"Semua partai kita berpeluang untuk berkoalisi, termasuk PKS,\" imbuhnya.
Dibagian lain, Sultan B Najamuddin juga mengaku sangat optimis bisa maju pada Pilgub kali ini. Untuk partai pengusung, ia mengaku sudah menjalinkan komunikasi dengan sejumlah petinggi parati di pusat, dan hasilnya memberikan angin segar kepadanya.
\"Saya yakin saya bisa maju dan nantinya menang. Partai apa? lihat saja nanti karena keputusna itu akan dikeluar detik-detik terakhir menjelang pendaftaran,\" ujar Sultan.
Ketua DPD PDIP Provinsi Bengkulu, Hj Elva Hartati MM belum mau menyampaikan secara gamblang bahwa PDIP sudah dalam genggaman Junaidi Hamsyah. Menurutnya, meski Junaidi menghadiri pembukaan sekolah partai yang dilakukan pihaknya, belum bisa dipastikan partai moncong putih itu akan mengusung Junaidi.
\"Yang kita usulkan ke DPP kemarin dan mengikuti fit and proper test ada dua, yakni Junaidi Hamsyah dan Ridwan Mukti. Sepanjang belum ada keputusan final, maka keduanya masih memiliki peluang yang sama. Yang jelas wakilnya kami upayakan tetap dari kader kami,\" pungkasnya.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: