Rumah Sakit Bergerak Enggano Terbengkalai
ARGAMAKMUR, BE - Rumah sakit bergerak yang berada di Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara (BU) terbengkalai. Ini terbukti sejak dialihkan ke Pemda BU yang sebelumnya aset milik pusat, malah semakin tidak terawat, dokter jarang mendatangi rumah sakit begitu juga dengan perawat, bidan dan staf lainnya. Padahal Dinas terkait sudah menggelontorkan dana Rp 300 juta per tahun dari APBD untuk mendanai operasional rumah sakit. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten BU, H Ikhsan SKM MKes belum mengetahui secara pasti bahwa rumah sakir tersebut terbengkalai. \"Secara operasional masih tetap kita danai dari APBD, Rp 300 juta pertahun dibayarkan per triwulan. Namun jika saat ini kondisi rumah sakit bergerak tidak berjalan sebagaimana mestinya kami akan memanggil dokter, perawat dan staf lainnya, mengkonfirmasi benar atau tidak mereka jarang menempati rumah dinas yang disediakan,\" kata Ikhsan, Senin (29/6). Ditambahkannya, jika setelah dikonfirmasi, mereka terbukti tidak mengunjungi rumah sakit, akan ada sanksi diberikan. Sebelumnya rumah sakit bergerak itu didanai pemerintah pusat dengan anggaran Rp 1.3 M pertahunnya sejak 2009. Tahun 2015 dialihkan ke Pemda dan dialokasikan dana Rp 300 pertahunnya, dengan pencairan setiap tri wulannya. \"Dananya tidak salah sudah cair, jika seperti ini kasusnya rumah sakit bergerak tidak dimanfaatkan dengan baik sesuai fungsinya bagaimana kita akan perjuangkan anggarannya untuk ditambah, yang jelas kita lihat terlebih dahulu kedepannya seperti apa,\" imbuhnya. Data terhimpun, Kecamatan Enggano memiliki penduduk lebih kurang 5.000 jiwa ini tidak mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Bangunan gedung sekitar rumah sakit dipenuhi semak belukar, alat kesehatan (alkes) tidak beroperasi lagi karena tidak ada pasien yang berobat, untuk penerangan tidak ada solar atau bensin sebagai bahan bakarnya. Tenaga medis berupa satu orang dokter, dua orang perawat dan satu orang bidan tidak lagi bertugas dilokasi, hanya tenaga tata usaha (TU) saja yang terlihat bekerja sana, itu pun tidak setiap hari mereka datang. Kejadian ini sudah berlangsung sejak awal tahun 2015. Dipastikan masyarakat yang ingin berobat harus keluar pulau Enggano dengan jarak tempuh jauh. Rumah dinas yang diperuntukan bagi tenaga medis kini ditempati oleh warga setempat, bukti lain tidak dipedulikannya bangunan rumah sakit ini.(167)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: