Baliho Junadi Dirusak

Baliho Junadi Dirusak

BENGKULU, BE - Walaupun tahapan kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur Bengkulu belum dimulai, namun aksi perusakan atribut sosilisasi berupa baliho mulai marak terjadi yang diduga dilakukan para pendukung bakal calon gubernur lainnya.

Baliho yang dirusak itu adalah milik Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah di sepanjang Desa Curup Kabupaten Bengkulu Utara. Baliho itu dirusak pada malam hari, karena beberapa warga disekitar tempat terpasangnya baliho tersebut mengaku sorenya masih bagus, sedangkan paginya sudah rusak.

Menanggapi hal itu, Junaidi menilai bahwa hal tersebut merupakan hal yang biasa terjadi dalam politik yang bisa dikatakan sebagai bentuk ketakutan pendukung calon lain atas pencalonan dirinya.

\"Saya sampaikan dengan tim, keluarga dan relawan serta simpatisan untuk tidak terlalu menanggapinya dengan berlebihan. Pasti ada hikmah dibalik dirusaknya baliho itu,\" katanya. Menurutnya, masyarakat sudah cerdas dalam menentukan pilihannya dan dipastikan masyarakat juga sudah memahami tanda-tanda tersebut sehingga tim dan relawan tidak perlu memperlihatnya amarahnya.

Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Bengkulu, Mirza Yasben MSoc Sc mengungkapkan, adanya aksi perusakan baliho itu menandakan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat Bengkulu ini tentang berpolitik dan berdemokrasi. Kebanyakan masyarakat merasa iri atau khawatir jagoannya kalah, sehingga melakukan segala cara agar lawan jagoannya tidak bisa menampakkan diri.

\"Itu sebagai bentuk mental masyarakat kita belum bisa menerima demokrasi ini secara utuh. Mereka tidak sudi melihat calon lain berjaya dengan memiliki sejumlah baliho, sedangkan calon yang didukungnya belum beraksi. Untuk saat ini mereka baru sebatas merusak baliho orang lain, saat mendekati hari H nanti mereka akan melakukan monye politik dan black campaign untuki memenangkan calon yang didukungnya,\" terang Mirza.

Menurutnya, masih buruknya mentalitas masyarakat tersebut tidak bisa dibiarkan, karena akana selalu ada korban berikutnya jika tidak diberikan sanksi tegas. Untuk itu ia minta kepada aparat penegak hukum untuk menegakkan hukum seadil-adilnya.

\"Penegak hukum harus tegas, perusakan itu jelas pidana, maka jangan dibiarkan. Selama ini seolah kepolisian menutup mata dengan kasus Pemilu, buktinya banyak kasus yang tidak ada penyelesaiannya. Kedepan tidak bisa lagi seperti itu, jika menginginkan ketentraman dan kenyamanan di negeri ini,\" imbuhnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: