Wagub: Pangkas Pegawai RSMY

Wagub: Pangkas Pegawai RSMY

BENGKULU, BE - Banyaknya pegawai yang bertugas di Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu akan membebani keuangan rumah sakit tersebut, karena sebagian besar pendapatannya akan habis untuk membayar gaji pegawainya, khususnya yang berstatus sebagai tenaga honorer. Untuk itu, Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan B Najamudin meminta pihak rumah sakit untuk menghitung ulang jumlah pegawai yang ada rumah sakit tersebut, baik yang sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun tenaga honorer. Penghitungan ulang itu penting agar tidak membebani keuangan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Bengkulu itu. \"Memang sudah seharusnya dilakukan penghitungan ulang. Kalau memang overload, ya harus dicarikan solusinya agar tidak memberatkan keuangan rumah sakit,\" kata Sultan. Menurutnya, dari hitungan tersebut akan diketahui berapa jumlah pegawai idealnya dan berapa jumlah semua pegawai yang ada saat ini. Jika memang sudah overload, maka tidak ada jalan lain untuk meringankan beban rumah sakit, kecuali dengan melakukan pemangkasan. \"Saya khawatir nanti akan ada reaksi ketika dilakukan pemangkasan, tapi di sisi lain kita juga harus fokus bagaimana menjamin pelayanan ditingkatkan,\" tegasnya. Selain melakukan penghitungan jumlah pegawai, ia juga minta pihak rumah sakit mengevaluasi tingkat pelayanan rumah sakit tersebut. Sebab, akan menjadi masalah besar bila pegawainya overload tapi tingkat pelayanan terhadap masyarakat atau pasien masih rendah. \"RSMY sebagai rumah sakit terbesar di Provinsi Bengkulu harus memberikan pelayanan yang prima. Jangan sampai kita kalah dengan rumah sakit milik kabupaten atau rumah sakit lainnya yang sebagian besar baru didirikan. Ini menyangkut nama baik Pemerintah Provinsi Bengkulu sehingga pelayanan harus menjadi nomor satu,\" tutupnya. Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama RSMY Bengkulu, dr H Syafriadi MM mengungkapkan bahwa jumlah pegawai di RSMY memang sudah overload, karena saat ini jumlah keseluruhannya mencapai 1.300 orang lebih. Jumlah tersebut terbagi dua, sekitar 1.100 pegawai berstatus sebagai PNS, sedangkan sisanya 200 orang berstatus sebagai tenaga honorer. \"Jumlah idealnya untuk rumah sakit tipe B seperti RSMY dengan tempat tidur berjumlah 350 itu, pegawainya antara 800 hingga 900 orang. Sedangkan jumlah pegawai yang kita miliki lebih dari 1.300 orang,\" ungkapnya. Menurutnya, bagi pegawai yang berstatus sebagai PNS pada dasarnya tidak terlalu membenani keuangan rumah sakit, karena gajinya dibayar oleh APBD Provinsi Bengkulu. Yang membenai rumah skait adalah untuk pembayaran gaji semua tenaga honorer yang sekitar Rp 500 juta perbulannya. \"Kalau yang sudah PNS tidak masalah bagi kita karena bukan tanggungjawab kita membayar gajinya,\" pungkasnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: