Petani Sawit Keluhkan Potongan Harga
Bengkuluekspress.com - Ikatan Petani Sawit Mandiri (IPSM) kabupaten Mukomuko mengadakan konferensi pers di Gedung Pemda Provinsi Bengkulu, Kamis (12/3). Dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Bengkulu, Sultan Najamudin mendengarkan keluhan para petani sawit.
Dihadapan awak media, Ketua IPSM Kabupaten Mukomuko, Edi Susanto menerangkan, adanya potongan yang tidak jelas dilakukan oleh beberapa perusahaan sawit di Kabupaten Mukomuko berkisar 3 sampai 6 persen.
\"Saat penjualan sawit ke perusahaan setiap kilogram dipotong berkisar 3 sampai 6 persen. Ini sangat merugikan petani karena biasanya kita menjual sawit 1 mobil sekitar 10 ton. Nah kalau dikalikan dengan 3-6 persen maka kerugian petani cukup besar,\" jelas Edi.
Disampaikan Edi, alasan pemotongan ini dihubungkan dengan sawit hasil para petani yang belum disortir. Biasanya buah sawit yang dijual masih terdapat tangkai panjang, buah mentah, dan buah busuk. Disesalkan Edi, kalau benar sawit tersebut disortir seharusnya buah yang tidak layak bisa dikembalikan ke petani. Namun kenyataan di lapangan, semua buah sawit diambil oleh pabrik.
\"kalau memang disortir seharusnya buah sawit masih tersisa. Namun kenyataan di lapangan, mobil pembawa sawit pulang dengan muatan kosong,\" sampainya.
Selain itu, masih dijelaskan Edi, saat penetapan harga tandan buah segar (TBS) untuk Kabupaten Mukomuko banyak perusahaan tidak hadir. Dari total 25 perusahaan dikabupaten Mukomuko hadir hanya 8 perusahaan saja. Padahal untuk penetapan harga TBS wajib dihadiri setidaknya 2/3 perusahaan.
Sementara itu, Sultan meyesalkan adanya parktik pemotongan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap buah sawit petani di Kabupaten Mukomuko. Seharusnya petani bisa lebih sejahtera dibandingkan dengan sekarang dengan cara meminimalkan pemotongan dan meningkatkan harga sawit.
\"Kita akan mediasi petani sawit agar bisa meminimalisir pungutan liar dan peningkatan harga sawit,\" beber Wagub.
Perlu diketahui, Harga Eceran Terendah (HET) buah sawit saat ini berkisar Rp 1.411 per kilogram. Perusahaan boleh bermain harga lebih tinggi dari HET, namun mereka dilarang untuk menurunkan harga dibawah HET. (adw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: