Puluhan Rumah Ludes, Kerugian Rp 5 M
LEBONG UTARA, BE - Peristiwa kebakaran besar terjadi di Kampung Muara Aman Kecamatan Lebong Utara Kabupaten Lebong pada pukul 02.15 WIB, Kamis (5/3) dini hari. Peristiwa ini menyebabkan sedikitnya 24 unit rumah warga hangus terbakar termasuk salah satunya rumah milik anggota DPRD Lebong dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yakni Hj Fitri Hayani yan ikut ludes dilalap si jago merah. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 5 milliar. Menurut saksi mata, Marlis Yusuf alias Cecep, api pertama kali muncul dari rumah milik Saipul yang dikontrakkan kepada pelajar SMK Talang Ulu Kecamatan Lebong Utara. Diceritakannya, Rabu (4/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB, ia melihat anak SMK yang ngontrak dirumah Saipul tersebut bersama lima orang temannya yang terdiri dari 2 pria dan 3 wanita masuk ke dalam rumah. Diduga mereka mengadakan acara bakar-bakar ayam. Namun saat ia sudah terlelap tidur sekitar pukul 01.30 WIB (5/3) ia terbangun karena mendengar teriakan dari arah rumah Saipul yang dikontrak pelajar tersebut. \"Pelajar cewek yang ngontrak disitu teriak motor - motor sambil berlari ke arah jalan, saya pikir ada yang maling motor jadi saya keluar dengan membawa pentungan kayu. Pas berada tepat di depan rumah Febri (pelajar,red) tiba-tiba motor itu meledak, saya melihat persis motor itu meledak. Salah kalau ada yang bilang kalau dari korsleting listrik saya lihat betul kalau motor itu meledak,\" ucap Cecep yang rumahnya hangus terbakar. Sementara itu, Kapolres Lebong AKBP Zainul Arifin SE MH melalui Kapolsek Lebong Utara Iptu Made Geloh mengungkapkan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa kebakaran tersebut termasuk mencari keberadaan peljaar tersebut. \"Kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab terjadinya kebakaran ini. Tadi (kemarin, red) kita juga sudah berupaya mencari pelajar itu ke sekolah namun tadi diketahui jika ia tidak masuk sekolah. Kita lihat saja nanti bagaimana perkembangannya nanti dari hasi penyelidikan,\" ungkap Made Geloh. Berdasarkan data yang dirilis pihak Kecamatan Lebong Utara, ada 27 kepala keluarga yang mendiami 24 rumah yang hangus terbakar tersebut. Keluarga yang terpaksa merelakan rumahnya tersebut yakni korban yang rumahnya habis terbakar yakni Cecep, Ujang Toib, Cidut, Lun yang rumahnya dikontrak oleh Iwan, Toi, Hartono, Endang, Hj Fitri yang juga merupakan anggota DPRD Lebong, Rifai, Erna, Paikem, Nir (ade), Dewi, Saiful, Antok, Jhon yang rumahnya dikontrak oleh Jon, Batera, Man, Juni/Man, Asma, Cinung, dan Desi. Dijelaskan Camat Lebong Utara, Bambang Tegoeh Ssos, saat ini pihak BPBD Lebong, TNI dan Polri telah mendirikan posko dan dapur umum di Lapangan Hatta. Namun, untuk warga yang terkena korban kebakaran saat ini berada di penampungan atau posko kebakaran tersebut. \"Sebagian ada yang mengungsi di rumah sanak saudaranya masing-masing. Untuk dapur umum dan posko saat ini sudah disiapkan oleh pihak terkait di Lapangan Hatta,\" jelas Camat.
PBK Tak Datang Disisi lain, saat terjadinya kebakaran hebat tersebut, warga sekitar yang mengetahui peristiwa kebakaran tersebut berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya karena hingga api padam tidak tampak satu pun mobil Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) milik Pemda Lebong yang turun ke lokasi kebakaran. Padahal diketahui lokasi terjadinya kebakaran tersebut persis dibelakang kantor PBK dengan satu unit mobil PBK yang berada di kantor. Namun sayangnya mobil tersebut tidak dapat digunakan akibat dalam kondisi rusak. Dari pantauan di lapangan, sempat terjadi ketegangan akibat lokasi terjadinya kebakaran merupakan kawasan padat penduduk dan tidak adanya sumber air yang memadai untuk digunakan oleh warga untuk memadamkan air. Namun warga yang bergotong royong untuk menjinakkan sijago merah berhasil memadamkan api sekitar pukul 05.00 WIB dengan peralatan seadanya. Sayangnya, saat awak media berusaha mengkonfirmasi terkait dengan tidak adanya mobil PBK dalam kebakaran tersebut, Plt Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) Lebong, Edi Fauzi sedang berada di luar kota dan nomor ponselnya tidak aktif begitu juga dengan Kasi PBK saat dicoba dihubungi nomor yang bersangkutan juga tidak aktif. \"Kakan sedang dinas di Bandung Jawa Barat, kalau Kasi PBK tadi ada tapi tadi sudah turun kebawah,\" kata Kasi Ops Kantor Satpol PP dab PBK Lebong, Muris K yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis. Dijelaskan Muris, terdapat empat unit mobil PBK yang dimiliki masing-masing sudah di tempat yang berbeda. Masing-masing di Kecamatan Rimbo Pengadang, Desa Selebar Kecamatan Amen, Kecamatan Lebong Selatan dan di Kecamatan Binginn Kuning. Namun dari jumlah tersebut hanya satu unit mobil yang bisa digunakan yaitu mobil di Kecamtan Rimbo Pengadang. Sementara tiga unit lainnya dalam kondisi rusak. \"Sebenarnya mobil PBK sudah berupaya menuju ke lokasi. Kebetulan saat peristiwa terjadi saya sudah berada di lapangan dan saat itu terdengar di telinga saya jika masyarakat akan menghancurkan mobil jika sampai. Ya jaraknya memang jauh sehingga saat itu api sudah padam. Karena untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan maka mobil PBK diminta untuk ke lokasi. Dan saat ini sudah stand by di Desa Selebar,\" jelas Muris.
Minta Anggarkan Pengadaan Ember Tidak adanya satupun mobil PBK yang datang ke lokasi terjadinya peristiwa kebakaran membuat warga sekitar naik pitam. Bahkan disela sela warga memadamkan api warga sempat berteriak agar pemerintah daerah mengaggarkan pengadaan ember saja. \"Anggarkan pengadaan ember saja. Percuma kalau ada PBK tapi tidak bisa digunakan. Toh buktinya dengan ember apinya juga bisa dipadamkan,\" teriak salah satu warga.
Bupati Beri Bantuan Sekitar pukul 11.30 WIB Bupati Lebong H Rosjonsyah SIP MSi yang didampingi oleh Forum Komunikasi Pemerintah daerah (FKPD) bersama jajaran SKPD langsung turun mengecek ke lokasi kejadian. Selain itu Bupati juga langsung menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp 270 juta yang berasal dari sumbangan FKPD dan SKPD kepada korban kebakaran. Bantuan tersebut diberikan masing-masing 10 Juta untuk setiap Kepala Keluarga (KK) dan juga 3 korban yang mengontrak di lokasi terjadinya kebakaran masing-masing Rp 10 juta dan dua lainnya Rp 5 juta. Selain itu Bupati juga menyerahkan bantuan berupa kebutuhan pokok dan kebutuhan sandang seperti selimut terpal, alas tidur, dan peralatan dapur. \"Ini merupakan bantuan masa panik. Selanjutnya nanti pihak pemerintah akan mengupayakan bantuan lainnya seperti dari anggaran tanggap darurat senilai Rp 1 miliar. Jadi saya minta nanti Camat dan Kades untuk mendata seluruh korban dan selanjutnya melakukan koordinasi dengan dinas terkait. Saya turut berduka cita atas musibah ini dan saya minta kepada korban untuk tetap sabar karena i ni merupakan ujian dari Allah SWT,\" singkat Rosjonsyah.(777)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: