Sudah Direhab, Rusunawa DijadikanTempat Mabuk

Sudah Direhab, Rusunawa  DijadikanTempat Mabuk

\"RIO-SIDAKBENGKULU, BE - Kendati telah dilakukan perbaikan hingga menelan anggaran Rp 1,6 miliar, rumah susun sewa (Rusunawa) yang berlokasi di Jalan Muhajirin Kelurahan Jalan Gedang Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, hingga saat ini belum berfungsi secara optimal. Bahkan dijadikan tempat para pemuda setempat untuk mabuk.

Hal ini terlihat setelah Wakil Walikota Bengkulu Ir Patriana Sosialinda melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di lokasi tersebut, Rabu (11/2) kemarin. Pantauan BE, di sekitar wilayah tersebut terlihat belasan kaleng lem aibon serta puluhan bungkus komik yang diduga digunakan para remaja untuk mabuk-mabukan. Tedi Susanto (11), salah seorang anak penghuni di Rusunawa, tak menampik hal tersebut. Menurutnya perbuatan tersebut dilakukan oleh warga yang tinggal di sekitar Rusun setiap hari. \"Setiap hari ada saja orang luar yang masuk ke dalam Rusunawa, mereka datang secara bersama, sedikitnya 10 orang. Mereka mabuk dengan membawa tuak yang dicampur dengan komik. Bahkan ada juga diantara mereka yang nge-lem (menghisap lem aibon). Mereka datang kapan saja, dimulai dari siang hingga malam hari,\" aku bocah yang masih duduk di kelas 5 SD ini. Menanggapi hal ini, Linda, mengungkapkan, pihaknya akan mempelajari dulu hal ini untuk mengambil langkah selanjutnya. Bahkan jika memang nantinya hal ini dianggap meresahkan warga sekitar, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan pengamanan. \"Untuk melakukan pengamanan di wilayah ini, nanti akan kita bicarakan. Apakah nantinya akan meminta bantuan Satpol PP atau seperti apa,\" imbuhnya. Selain itu, Linda mengungkapkan, dana untuk pembangunan Rusunawa ini merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), sedangkan untuk pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah kota (Pemkot). Hanya saja, bangunan lima lantai yang terdiri dari 95 unit kamar ini belum bisa difungsikan secara maksimal lantaran pihak Pemkot akan terlebih dahulu membentuk UPTD yang di bawah naungan Dinas PU sebagai pengelolanya. \"Rusunawa ini nantinya akan dihuni oleh warga yang tergolong tak mampu dan belum memiliki rumah. Namun, apa saja kriteria warga yang dapat menempati bangunan ini nanti akan kita buat dulu Perwalnya. Seperti berapa lama dan barapa sewa yang harus mereka bayarkan selama tinggal di sini,\" sampai Linda.

Fasilitas Lengkap Untuk diketahui, dari 5 lantai yang tersedia, saat ini hanya lantai 2 yang dihuni oleh warga. Kendati keamanan di wilayah tersebut belum dilakukan secara maksimal, namun bangunan yang disediakan tersebut dirasa telah membantu mereka yang hingga saat ini belum memiliki rumah. \"Saya sudah 3 tahun tinggal di sini. Meski belum ada air, listrik masih nyambung dan masih mandi di sumur. Namun selama tinggal disini saya hanya dibebankan untuk membayar uang lampu,\" aku Indi Erwansyah (23), salah seorang juru parkir di Pasar Panorama. Sementara itu, menanggapi beberapa keluhan ini, Kabid Cipta Karya, Dinas PU Kota, Noprisman ST MSi, mengungkapkan, sejatinya rumah tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti air dan listrik untuk setiap kamarnya. Hanya saja, lantaran belum dibentuknya UPTD yang mengelola Rusunawa tersebut, membuat pihaknya mengamankan sementara fasilitas yang ada guna mencegah pelaku pencurian beraksi. \"Dulu sempat terjadi pencurian, semua kabel dan jendela hilang dicuri. Oleh sebab itu untuk sementara kita amankan. Selain itu, untuk tahun 2015 ini kita sudah siapkan Rp 300 juta untuk biaya pemagaran keliling agar orang luar tak bebas masuk ke dalam Rusun,\" demikian Noprisman. (135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: