SDM Tenaga Kerja Masih Rendah

SDM Tenaga Kerja Masih Rendah

\"junaidi_hamsyah_23\"BENGKULU, BE - Hingga saat ini sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja di Indonesia masih relatif rendah, hal ini pula yang menjadi tantangan bagi Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup, produktivitas dan daya saing, kemandirian ekonomi dan revolusi karakter bangsa. Hal ini disampaikan Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah saat membacakan sambutan Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dalam upacara Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional di halaman kantor ASDP Pulau Baai Bengkulu, kemarin (5/2).

\"Tantangan besar yang kita hadapi disektor ketenagakerjaan saat ini adalah kualitas SDM, baik yang akan memasuki dunia kerja maupun yang sudah bekerja. Untuk itu dibutuhkan usaha nyata guna peningkatan kualitas SDM melalui berbagai aspek. Optimalisasi lembaga-lembaga pelatihan dan lembaga pendidikan guna menciptakan SDM yang berkompeten, produktif dan berdaya saing.

Di sisi lain, peningkatan kompetensi SDM juga juga harus diikuti dengan pemahaman keselamatan dan kesehatan kerja (K3). \"K3 ini merupakan salah satu aspek penting dalam perlindungan ketenagakerjaan disamping perlindungan pengupahan, jaminan sosial, kebebasan berserikat, hubungan kerja dan lainnya. Dan K3 ini juga hak dasar setiap tenaga kerja,\" terangnya.

Menurutnya, UU nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pelaksanaan kegiatan K3 tidak hanya menjamin keselamatan dan kesehatan kerja serta orang lain yang berada di tempat kerja, tetapi juga bagaimana dapat mengendalikan risiko terhadap peralatan, aset dan sumber produksi sehingga dapat digunakan secara aman dan efesien sehingga terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

\"Tujuan itu dapat terlaksana apabila seluruh manajemen, serikat pekerja atau serikat buruh dan tenaga kerja bersama-sama berkomitmen melaksanakan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,\" paparnya.

Sementara itu, secara pribadi Gubernur menyampaikan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal mutlak yang harus diperhatikan setiap tenaga kerja. Karena semua perusahaan memiliki standar operasional prosedur (SOP), dan tenaga kerjanyalah yang suka mengabaikan SOP tersebut.

\"Tenaga kerja harus menjaga keselamatan dirinya, seperti memeriksa peralatan yang digunakan sebelum mulai bekerja dan menggunakan masker agar terhindar dari penyakit. Tenaga kerja sendiri memang harus peduli terhadap keselamatan dan kesehatan dirinya agar bisa melakukan aktivitas atau bekerja dengan baik dan maksimal,\" ungkapnya.

Selain kepedulian tenaga kerja, gubernur juga meminta pihak lain seperti perusahaan maupun masyarakat biasa untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap tenaga kerja tersebut. Mengingatkan tenaga kerja agar mematuhi SOP yang memang dianggap sepele, namun memiliki dampak besar untuk keselamatan tenaga kerja itu sendiri.

\"Wartawan pun boleh menegur bila masuk ke perusahaan dan mendapati karyawannya tidak mengindahkan hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan dirinya,\" tukas Junaidi. Dipenghujung kegiatan juga dilakukan penyerahkan santuan terhadap tenaga kerja, baik yang mengalami catat total maupun meninggal dunia. Santuan diberikan gubernur didampingi kepala cabang BPJS Bengkulu dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu. Santunan diberikan kepada ahli waris tenaga kerja dari berbagai perusahaan yang ada di Provinsi Bengkulu. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: